Perasaan cemburu merupakan sebahagian dari tabiat manusia. Tidak hanya terjadi pada wanita, namun juga terjadi pada lelaki. Sebagai janji Allah bagi penduduk surga, Allah akan memberikan beberapa istri kepadanya di surga. Tentu anda dapat membayangkan, bagaimana dengan perasaan wanita. Betapa sedihnya ketika suami tercinta, yang saat ini mendampingi hidupnya tanpa ada pesaing lainnya, suatu saat nanti akan diperebutkan dengan oleh banyak wanita.
Namun satu catatan yang perlu anda fahami, perasaan di atas adalah bayangan kita yang belum pernah mengintip indahnya surga. Dan tentu saja, yang namanya bayangan, belum pasti benarnya. Lebih-lebih, bayangan untuk sebuah suasana baru, yang sama sekali belum pernah terbesit dalam perasaan manusia. Surga nan penuh kenikmatan.
Bayangan Tentang Surga, Pasti Meleset
Sehebat apapun bayangan anda tentang surga, realiti yang ada di surga pasti akan berbeda dengan apa yang anda bayangkan. Anda yang saat ini mungkin sempat membayangkan, betapa sedih dan cemburunya anda, ketika suami diperebutkan oleh bidadari indah nan jelita, yang semuanya menjadi pesaing anda. Namun pastikan, bahwa bayangan anda ini tidak akan sesuai dengan reliti di surga. Karena bayangan apapun tentang surga, belum mewakili apa yang sejatinya terjadi di surga.
Hal ini telah ditegaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadis Qudsi, bahwa Allah ta’ala berfirman,
أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ
“Aku telah menyiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang sholeh, surga yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah ada telinga yang mendengarkannya, dan belum pernah terbesit dalam hati manusia.”
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allah di surat As-Sajdah ayat 17,
فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Tidak ada jiwa yang mengetahui surga yang Aku rahasiakan untuk mereka, sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka lakukan.” (HR. Bukhari 3244, Muslim 2824, Turmudzi 3197, dan yang lainnya).
Untuk itu, anda tidak perlu khawatir bawaan perasaan semacam ini hanya ada di dunia dan akan pupus setelah kita meninggalkan negeri fana ini. Bayangan kesedihan, cemburu, permusuhan, yang muncul di jiwa manusia, tidak akan berulang ketika mereka masuk surga.
Mereka Telah Dibersihkan Sebelum Masuk Surga
Diantara nikmat Allah yang diberikan kepada penduduk surga, Allah bersihkan mereka dari setiap kotoran hati ketika di dunia. Dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَخْلُصُ المُؤْمِنُونَ مِنَ النَّارِ، فَيُحْبَسُونَ عَلَى قَنْطَرَةٍ بَيْنَ الجَنَّةِ وَالنَّارِ، فَيُقَصُّ لِبَعْضِهِمْ مِنْ بَعْضٍ مَظَالِمُ كَانَتْ بَيْنَهُمْ فِي الدُّنْيَا، حَتَّى إِذَا هُذِّبُوا وَنُقُّوا أُذِنَ لَهُمْ فِي دُخُولِ الجَنَّةِ
“Orang-orang mukmin akan dibebaskan dari neraka, kemudian mereka berhenti dikumpulkan di qantharah, tempat antara surga dan neraka. Kemudian ditegakkanlah qishash diantara mereka akibat kezaliman yang terjadi di antara mereka di dunia. Setelah dibersihkan dan disucikan, barulah mereka diizinkan masuk surga…” (HR. Ahmad 11095 dan Bukhari 6535).
Setelah dibersihkan, mereka masuk surga dengan hati tanpa beban, hati yang bersih. Sirna sudah segala penyakit benci, dengki, hasad, sedih, bingung, yang dulu mereka alami di dunia. Dinukil dari Ibn Abbas dan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhum, bahwa mereka menjelaskan,
أن أهل الجنة عندما يدخلون الجنة يشربون من عين فيذهب الله ما في قلوبهم من غل، ويشربون من عين أخرى فتشرق ألوانهم وتصفو وجوههم
Bahwa penduduk surga ketika hendak masuk surga, mereka minum mata air, kemudian Allah hilangkan segala penyakit kebencian dalam hati mereka.Kemudian mereka minum mata air yang lain, lalu kulit mereka bercahaya dan wajahnya bersinar cerah. (At-Tadzkirah, Qurthubi, hlm. 499)
Tidak Ada Permusuhan dan Cemburu
Meskipun suami anda memliki 70 bidadari, anda tidak akan diliputi rasa sedih dan cemburu. Semua itu telah Allah hilangkan. Yang anda alami dan dialami oleh semua penduduk surga, mereka akan merasa menjadi makhluk paling bahagia.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ زَوْجَتَانِ، يُرَى مُخُّ سُوقِهِمَا مِنْ وَرَاءِ اللَّحْمِ مِنَ الحُسْنِ، لاَ اخْتِلاَفَ بَيْنَهُمْ وَلاَ تَبَاغُضَ، قُلُوبُهُمْ قَلْبٌ وَاحِدٌ، يُسَبِّحُونَ اللَّهَ بُكْرَةً وَعَشِيًّا
“…masing-masing mereka memiliki dua istri. Sumsum tulang betisnya kelihatan dibalik daging, karena sangat indahnya. Tidak ada perselisihan dan permusuhan diantara mereka. Mereka sehati, senantiasa bertasbih mensucikan Allah, pagi dan sore.” (HR. Bukhari 3245, Muslim 2843, dan yang lainnya).
Ini semua sebagaimana yang Allah tegaskan melalui ayat-Nya,
وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ إِخْوَانًا عَلَى سُرُرٍ مُتَقَابِلِينَ
”Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.” (QS. Al-Hijr: 47).
Sumber: https://muslimah.or.id
Recent Comments