Islam memainkan peranan penting dalam perkembangan ilmu sains di dunia. Ada banyak sekali penemuan-penemuan penting yang berhasil dikembangkan oleh ilmuwan Muslim sejak berabad-abad silam.
Bahkan beberapa di antaranya masih relevan hingga sekarang. Tak pelek bila banyak pengkritik yang mengklaim bahwa kemajuan peradaban manusia saat ini tidak terlepas dari sumbangan para ilmuwan muslim.
Lantas, apa sahaja penemuan-penemuan hebat ilmuwan Muslim yang berhasil mengubah dunia? Berikut beberapa di antaranya,
- Kopi
Lebih dari 1.6 bilion cangkir kopi dikonsumsi setiap hari di seluruh dunia. Namun masih banyak yang belum mengetahui bahawa asal usul kopi berkaitan erat dengan sejarah Islam.
Menurut para ilmuwan, kopi telah ditemukan pada abad ke-14 di Yaman dan Semenanjung Arab. Minuman ini pertama kali dipopulerkan oleh seorang gembala (ada yang mengatakan dari Yaman, ada pula yang mengatakan dari Ethiopia) yang menyedari bahawa kambing-kambingnya menjadi sangat bertenaga dan bersemangat ketika memakan biji kopi.
Ia kemudian mengambil inisiatif untuk mencubanya, dan ternyata hasilnya benar-benar sangat luar biasa. Seiring berjalannya waktu, biji kopi mulai diolah melalui sejumlah proses perendaman, pemanggangan (roasting), hingga fermentasi untuk meningkatkan kadar asamnya.
Belum diketahui secara pasti apakah kisah gembala ini benar-benar terjadi atau tidak, sejarah mencatatkan bahwa kopi memang telah ditemukan di dataran tinggi Yaman hingga ke daerah Empayar Uthmaniyyah di Turki pada abad ke-15.
- Aljibra
Apa yang terlintas di dalam fikiran kita ketika mendengar kata ‘aljebra’? Sebahagian orang pasti akan teringat dengan pelajaran matematik ketika masih di bangku sekolah.
Ya, aljibra merupakan salah satu cabang matematik yang mempelajari tentang pemecahan masalah menggunakan simbol.
Namun tahukah anda? Aljibra rupanya dikembangkan oleh ilmuwan besar dan ahli matematik Islam bernama Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi.
Dalam bukunya yang berjudul Al-Kitāb al-mukhtaṣar fī ḥisāb al-jabr wa-l-muqābala, beliau mengemukakan prinsip asas persamaan aljibra. Nama buku itu sendiri mengandung kata ‘al-jabr’ yang bemaksud penyelesaian.
Dalam buku itu, al-Khawarizmi menjelaskan bagaimana menggunakan persamaan aljibra dengan angkubah tertentu. Ilmu ini juga digunakan untuk menyelesaikan beberapa masalah di dunia nyata seperti perhitungan zakat dan pembahagian pusaka.
3.Gelaran di Universiti
Di awal sejarah Islam, masjid-masjid memiliki fungsi berganda. Selain menjadi tempat ibadah, masjid juga digunakan sebagai institusi pendidikan.
Imam yang memimpin salat biasanya akan mengajar sekelompok pelajar tentang ilmu-ilmu Islam seperti al-Qur’an, fiqih, dan hadis.
Ketika dunia Muslim berkembang, para imam mulai berfikir bahawa harus ada lembaga formal yang kini dikenal dengan istilah madrasah. Lembaga ini didedikasikan untuk pendidikan formal.
Madrasah formal pertama adalah al-Karaouine didirikan pada tahun 859 oleh Fatima al-Fihri di Fez, Maroko. Sekolahnya menarik beberapa ulama terkemuka di Afrika Utara, dan beberapa siswa-siswa terpandai di negeri itu.
Di al-Karaouine, siswa diajar oleh para guru selama beberapa tahun. Pada akhir program, bila guru menganggap siswa mereka memenuhi syarat, mereka akan memberikan sijil yang saat ini dikenal sebagai ijazah. Konsep ini kemudian berkembang pesat hingga menyebar ke seluruh dunia Muslim dan ke Eropah.
- Marching band militer
Banyak siswa di sekolah menengah dan universiti di Barat mengikuti marching band. Seperti diketahui, kelompok musik ini terdiri dari beberapa ratus siswa yang memainkan alat musik di lapangan selama acara sukan. Tujuannya adalah untuk menghibur penonton dan para pemain.
Menurut sejarah, marching band pertama kali dikembangkan dari kegiatan marching band tentera selama era Gunpowder di Eropa. Ketika itu, sekelompok tentera sengaja memainkan alat musik untuk mendorong semangat rakan-rakannya selama peperangan berlangsung.
Tradisi ini berawal dari kehadiran band Mehter Uthmaniyyah pada tahun 1300-an yang membantu para tentera Uthmaniyyah menjadi salah satu tentera terkuat di dunia. Sebagai bahagian dari pasukan elit Janissary dari Empayar Uthmaniyyah, tujuan band Mehter adalah untuk memainkan muzik keras yang akan menakuti musuh dan mendorong sekutu.
- Kamera
Sulit membayangkan dunia tanpa kehadiran fotografi. Apalagi setelah kehadiran Instagram dan media sosial lainnya.
Platform tersebut sudah menjadi keperluan yang tidak boleh dilepaskan dari gaya hidup manusia.
Kamera obscura, pendahulu kamera modern
Selidik punya selidik, kamera atau alat untuk merakam gambar ternyata pertama kali dikembangkan oleh ilmuwan Muslim pada abad ke-11, iaitu Ibn al-Haytham.
Ia berhasil mengembangkan bidang optik dan memecahkan cara kerja kamera. Al-Haytham yang pada saat itu bekerja di Kairo pada awal 1000-an, ternyata sempat dijadikan tahanan rumah oleh penguasa Fatimiyah, al-Hakim.
Namun ia tidak patah semangat, dan justeru berhasil mempelajari cara kerja cahaya hingga akhirnya berhasil menciptakan asas bakal kamera. (Okz)
Sumber: https://www.eramuslim.com/
Recent Comments