Akhi !

Kita dan kawan yang lain adalah sama
Allah Rabb kita
Muhammad Nabi kita
Al-Qur’an pedoman kita
Ke Ka’bah kiblat kita

Kita sekolah tinggi
Mereka juga sekolah tinggi
Kita punya guru yang ahli
Mereka juga tak terkecuali
Banyak buku yang kita punyai
Mereka mungkin lebih banyak lagi
Kita punya pengalaman di luar negeri
Mereka mungkin melebihi

Maka
Jangan anggap diri yang paling berilmu
Orang lain juga berlmu
Jangan anggap diri paling tahu
Itu adalah sifat Tuhanmu
Jangan tuduh orang sesat karena beda darimu
Bisa jadi yang sesat itu adalah kamu
Karena hanya Tuhan yang paling tahu tentang itu

Jangan setarakan dirimu dengan Yang Satu
Merasa diri paling berilmu
Merasa diri paling tahu
Merasa diri benar selalu
Sombong takabbur menghinggapimu
Jangan sampai syirik menyentuhmu
Itulah dosa yang nomor satu
Takkan diampuni oleh Tuhanmu

Kau kan digugat diakhirat
Pemecahbelah di tengah umat
Bangsa dan negara akan sekarat
Karena kesombonganmu yang dua puluh empat karat

Jangan beragama tak gunakan akal
Karena agama adalah akal
Agama itu rasional
Jangan pahami dengan akal yang dangkal

Inti agama adalah rahmat
Tidak beragama yang berkesumat
Akibat memahami agama berakal singkat
Semua orang dikatakan sesat

Inti agama pemersatu
Rukuk dan sujud di hadapan Yang Satu
Jangan buat umat berseteru
Karena sikapmu yang keliru

Negara dan bangsa butuh perekat
Begitu juga sesama umat
Janganlah engkau menambah berat
Beban negara yang sudah berat

Oleh sebab itu wahai akhiku
Marilah duduk di satu bangku
Bersama kita merajut kalbu
Agar umat bersatupatu
Wujudkan negara menjadi maju

Bumi Riau, 7 Februari 2021
(alaiddin koti)

Translate »