Orang yang ruhnya sudah terpisah dengan badan disebut dengan istilah mati (meninggal). Orang yang meninggal sudah tidak dapat melakukan hal apapun, namun berbeza dengan orang yang meninggal dalam keadaan tertentu, seperti misalnya para syuhada.

Ternyata para syuhada hidup meskipun mereka telah meninggal dunia, mereka dapat berdo’a dan mendapatkan rizeki dari Allah SWT. Salah satunya, kisah tentang ayah salah seorang sahabat Jabir berikut ini:

قَالَ « أَفَلاَ أُبَشِّرُكَ بِمَا لَقِىَ اللَّهُ بِهِ أَبَاكَ ». قَالَ قُلْتُ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ « مَا كَلَّمَ اللَّهُ أَحَدًا قَطُّ إِلاَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ وَأَحْيَا أَبَاكَ فَكَلَّمَهُ كِفَاحًا فَقَالَ يَا عَبْدِى تَمَنَّ عَلَىَّ أُعْطِكَ. قَالَ يَا رَبِّ تُحْيِينِى فَأُقْتَلَ فِيكَ ثَانِيةً. قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ إِنَّهُ قَدْ سَبَقَ مِنِّى أَنَّهُمْ إِلَيْهَا لاَ يُرْجَعُونَ ». قَالَ وَأُنْزِلَتْ هَذِهِ الآيَةُ (وَلاَ تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِى سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا) الآيَةَ (رواه الترمذى وحسنه)

Nabi bertanya kepada Jabir: “Apakah aku kabarkan kepadamu apa yang diberikan oleh Allah kepada bapakmu?” Jabir menjawab: “Ya, wahai Rasul Allah”. Nabi bersabda: “Allah tidaklah berfirman kepada seorang pun kecuali dari belakang hijab. Dan Allah MENGHIDUPKAN bapakmu lalu Allah berfirman kepada bapakmu SECARA LANGSUNG. Allah berfirman: “Wahai hamba Ku, mintalah pada Ku maka Aku berikan”. Ayah Jabir berkata: “Wahai Tuhanku, hidupkan aku (ke dunia), maka aku akan berperang di jalan Mu untuk kedua kalinya”.

Allah Azza wa Jalla menjawab: “Sudah menjadi takdir dari Ku, jika mereka mati maka tidak dapat kembali ke dunia”. Lalu turun ayat: “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki [Ali Imran: 169]” (HR al-Tirmidzi, ia menilai hasan. Begitu pula penilaian ulama Salafi-Wahabi)

Sumber : http://www.muslimedianews.com

Translate »