Muawiyah memerintahkan hukuman mati terhadap Handabah bin al-Khasyram. Sebelum eksekusi dilaksanakan, Muawiyah mengizinkan Khalaf, isteri Handabah untuk datang menjenguk pada malam hari. Perempuan itu pun mendatangi Handabah dengan mengenakan pakaian sutra, lengkap dengan aroma kasturi. Isteri Handabah memang seorang perempuan yang cantik jelita.

Ketika mereka berdua bertemu, mereka pun berbincang- bincang, lalu mereka menangis karena mengenang semua pengalaman indah yang telah mereka lalui bersama. Menjelang pagi, ketika mereka mengeluarkan Handabah dari penjara untuk dihukum mati, dia menoleh kepada isterinya. Ketika dia melihat perempuan itu dia bersyair:

Janganlah engkau banyak mencelaku, dan jagalah orang yang menjaga

Janganlah mengeluh dari musibah yang menimpa dan menyakitkan

Janganlah menikah walaupun masa memisahkan kita

Orang yang berambut panjang sampai ke tengkuk dan wajah yang menawan, tidak akan bertengkar.

Ketika perempuan itu mendengar ucapan Handabah, dia berpaling ke dinding penjara dan memotong hidungnya dengan pisau. Dia lalu menoleh ke suaminya dan berkata, “Apakah setelah menjadi seperti ini, aku masih mungkin menikah lagi?” Handabah menyahut, “Sekarang kematianku terasa nyaman.”

Catatan: Ummu Khadijah

Translate »