Jakarta -Kisah para nabi mengandung pelajaran tersendiri bagi umat Islam. Salah satunya kisah Nabi Adam AS dan hubungannya dengan iblis.
Setelah Nabi Adam AS diciptakan, Allah SWT meminta para malaikat dan iblis untuk sujud kepadanya. Namun iblis menolak perintah tersebut. Lantas, apakah Nabi Adam dan iblis pernah bersahabat? Berikut kisahnya.
Kisah Nabi Adam dan Iblis
Dirangkum dari Qashashul Anbiya karya Ibnu Katsir yang diterjemahkan Umar Mujtahid dan Abu Hudzaifah, Allah SWT memberitahukan keinginan-Nya kepada para malaikat untuk menciptakan Nabi Adam AS dan keturunannya yang saling menggantikan satu sama lain. Setelah Nabi Adam AS diciptakan, Allah SWT mengajarkan seluruh ilmu kepadanya.
Nabi Adam AS mendapatkan empat kemuliaan dari Allah SWT, yaitu:
-Nabi Adam AS diciptakan dengan tangan-Nya yang Mulia
-Ditiupkan ruh-Nya kepadanya
-Allah SWT memerintahkan kepada para malaikat untuk sujud kepadanya
-Mengajarkannya nama-nama segala sesuatu
Allah SWT menciptakan Nabi Adam SAW dengan tangan-Nya sebagai bentuk penghormatan baginya dan meniupkan ruh ciptaan-Nya pada Nabi Adam AS. Sebab itulah Allah SWT memerintahkan para malaikat untuk sujud kepada Nabi Adam AS.
Namun, iblis tidak ingin sujud kepada Nabi Adam AS. Ia juga enggan menaati Allah SWT, berbuat semena-mena, dan sombong untuk melakukan perintah-Nya.
Hal ini disebabkan karena iblis merasa dikhianati oleh asal-usul penciptaannya yang buruk, yaitu dari api. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Malaikat diciptakan dari cahaya Arsy, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari (bahan) yang telah disebutkan pada kalian.” (HR Muslim)
Kemudian Allah SWT mengusir iblis untuk keluar dan turun dari surga karena mereka tidak mau sujud kepada Nabi Adam AS. Iblis pun diturunkan ke bumi dalam keadaan yang hina.
Iblis memohon kepada Allah SWT agar mengabulkan keinginannya untuk menggoda anak cucu Nabi Adam AS agar berpaling dari Allah SWT. Allah SWT pun mengabulkan dan memberikan izin atas keinginan iblis tersebut.
Sementara itu, Allah SWT memerintahkan Nabi Adam dan isterinya, Hawa, tinggal di dalam surga. Selama tinggal di surga, Allah SWT memberikan ujian kepada Nabi Adam AS. Allah SWT melarang Nabi Adam AS dan Hawa mendekati sebuah pohon yang terlihat sangat nikmat.
Para mufassir berbeda pendapat terkait pohon larangan ini. Ada yang menafsirkan sebagai pohon dalam arti yang sebenarnya ada juga yang memaknainya sebagai kiasan.
Melihat hal itu, iblis memberi bisikan jahat dan tipuan di dalam hati Adam dan Hawa. Iblis berbisik, “Jika kalian berdua memakan buah itu, kalian berdua menjadi malaikat atau kekal selamanya di surga.”
Hawa pun tergoda oleh bisikan tersebut. Hingga pada akhirnya, Hawa memakan buah dari pohon tersebut sebelum Nabi Adam AS. Hawa juga mendesak Nabi Adam AS untuk memakan buah tersebut.
Nabi Adam dan Hawa yang melanggar larangan Allah SWT kemudian di keluarkan dari surga bersama iblis dan ular. Mereka turun dari surga dalam kondisi saling bermusuhan dan saling memerangi.
Menurut sebuah riwayat, Nabi Adam AS menangis karena keluar dari surga. Beliau menangisi dosanya selama 70 tahun. Nabi Adam AS dan Hawa pun bertaubat kepada Allah SWT.
Lokasi Diturunkannya Nabi Adam
Terdapat beberapa riwayat mengenai lokasi diturunkannya Nabi Adam AS dan Hawa. Beberapa di antaranya yaitu:
Ibnu Abi Hatim menuturkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Adam diturunkan di sebuah tempat bernama Dahna, tepat di antara Mekkah dan Thaif.”
Dari Hasan, ia berkata, “Adam diturunkan di India, Hawa di Jeddah, Iblis di Dustumyan, beberapa mil dari Bashrah, dan ular diturunkan di Asbahan.” (HR Ibnu Abi Hatim)
Dari Ibnu Umar, ia menyatakan, “Adam diturunkan di Shafwa sementara Hawa di Marwa.” (HR Ibnu Abi Hatim)
Wallahu a’lam.
Sumber: detik.com
Recent Comments