Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Joe Biden meminta maaf kepada beberapa pemimpin terkemuka Muslim-Amerika karena secara terbuka mempertanyakan jumlah korban tewas warga Palestina yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas.

Biden berkumpul dengan lima pemimpin Muslim Amerika sehari setelah komentarnya pada 25 Oktober tentang laporan kematian di Gaza mengguncang komunitas Islam, dan bersumpah untuk “berbuat lebih baik.”

Dalam pertemuan tersebut, yang awalnya direncanakan berdurasi 30 menit, namun berlangsung dua kali lebih lama, Biden mendengar para pemimpin menggambarkan individu-individu yang mereka kenal yang secara pribadi terkena dampak konflik.

“Saya minta maaf. Saya kecewa pada diri saya sendiri,” kata Biden kepada kelompok tersebut, lapor Washington Post, dan dikutip The New York Post.

Sehari sebelumnya, dalam konferensi pers, Biden secara terbuka mempertanyakan keakuratan jumlah korban di Gaza.

“Saya tidak menduga orang-orang Palestina mengatakan yang sebenarnya tentang berapa banyak orang yang terbunuh,” kata Biden.

“Saya yakin orang-orang tak berdosa telah terbunuh, dan ini adalah harga dari perang,” tambahnya.

Sejak 7 Oktober hingga saat ini, menurut otoritas kesehatan yang dikuasai Hamas, sekitar 15.000 warga Palestina di Gaza, termasuk banyak perempuan dan anak-anak, tewas dalam konflik tersebut.

Di sisi lain, Israel telah menderita lebih dari 1.200 korban jiwa – sebagian besar adalah warga sipil.

Para pemimpin Muslim-Amerika yang bertemu dengan Biden mendesaknya untuk lebih menunjukkan empati terhadap Palestina. Biden dikabarkan memeluk salah satu peserta di akhir pertemuan.

Biden telah menghadapi tekanan dari anggota pemerintahannya sendiri, termasuk 20 staf bulan ini yang ingin mendengarkan strategi untuk mengurangi kematian warga sipil di Gaza.

Beberapa tokoh Partai Demokrat secara terbuka meremehkan tanggapan presiden terhadap perang yang berkecamuk di belahan dunia lain.

Biden telah menegaskan dukungan AS untuk Israel. Namun ia juga makin mendorong penghentian pertempuran agar bantuan kemanusiaan dapat mengalir ke Jalur Gaza yang terkepung dan pembebasan sandera.

“Selama berminggu-minggu, saya telah menganjurkan untuk menghentikan pertempuran untuk dua tujuan: untuk meningkatkan bantuan yang masuk ke warga sipil Gaza yang membutuhkan bantuan dan untuk memfasilitasi pembebasan sandera,” kata Biden.

“Kami tahu bahwa anak-anak tak berdosa di Gaza juga sangat menderita,” katanya.

Sementara itu, sentimen warga Arab-Amerika terhadap Biden tampaknya makin memburuk sejak pecahnya perang.

Hanya sedikit 17,4% warga Arab-Amerika yang mengindikasikan bahwa mereka akan memilih Biden pada tahun 2024, menurut survei yang dilakukan bulan lalu oleh John Zogby Strategies, dengan margin kesalahan sebesar 4,9 poin persentase.

Sumber: cnbcindonesia.com

Translate »