Jakarta, CNBC Indonesia – Perang masih terus terjadi antara Hamas dan Israel. Negeri Yahudi terus membombardir wilayah Gaza, yang dikuasai faksi Plestina Hamas tanpa pandang bulu.

Dalam update terbaru, ada lebih dari 5.000 warga Gaza tewas dalam serangan 24 jam yang diluncurkan Israel melalui jet tempur. Total korban jiwa, bila digabungkan dengan korban diTepi Barat dan Israel sendiri mencapai 6.400 lebih.

Sebenarnya, membicarakan konflik ini tak lengkap tanpa membicarakan peristiwa masa lalu sebelum konflik itu terjadi. Salah satunya adalah seputar Tanah Kanaan.

Mengutip Britannica, Tanah Kanaan merujuk pada negara kuno besar yang terletak di wilayah Levelant. Wilayah itu kini meliputi negara Lebanon, Suriah, Yordania dan Palestina yang didalamnya termasuk Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Pembicaraan soal Kanaan juga disinggung di Alkitab. Bahwa Tanah Kanaan adalah “tanah perjanjian yang diberikan Tuhan kepada Abrahan dan keturunannya”.

Terlepas dari pembahasan soal religius, wilayah yang termasuk dalam Kanaan memiliki sejarah panjang. Soal penamaan Tanah Kanaan, pertama kali muncul di sumber-sumber sejarah Peradaban Mesopotamia bertarikh dari abad ke-18 SM.

Di sumber prasasti tertulis itu, Kanaan berarti “ungu kemerahan”. Ini merujuk pada daerah tersebut menjadi penghasil warna ungu.

Siapa Penduduk Asli?

Di masa pra-aksara, Tanah Kanaan sudah ditempati oleh manusia purba jenis Cro-Magnon dan Neanthertal. Mereka hidup di zaman Paleolitkum atau (8.000 SM – 3.000 SM).

Mereka melakukan aktivitas biasa sesuai perkembangan otaknya. Yakni bertani dan membentuk permukiman.

Setelahnya dari masa ke masa, mulai dari zaman besi dan perunggu, Tanah Kanaan selalu dihuni oleh manusia. Nah, soal penduduk asli Tanah Kanaan disebut juga sebagai orang Kanaan.

Mereka adalah keturunan bangsa Semit yang tinggal dalam kurun 2.000 SM – 1.700 SM. Mereka yang juga dikenal sebagai orang Amori menjadi penduduk mayoritas di tanah itu.

Mereka kerap bermigrasi ke Barat (kini Mesir) lalu ke Timur (Jazirah Arab). Namun, di akhir Zaman Perunggu (1.550 – 1.200 SM), terjadi perubahan di Tanah Kanaan usai bangsa Mesir memasuki kawasan.

Mereka merebut desa-desa orang Kanaan dan mengusirnya. Ketika terjadi pengusiran inilah, terjadi kebangkitan peradaban.

Terkait ini, banyak sejarawan berpendapat inilah awal mula peradaban Israel yang ditandai dengan berdirinya Kerajaan Yehuda dan Israel. Setelahnya Tanah Kanaan pun semakin ramai dihuni oleh bangsa lain yang sama-sama rukun.

Lalu, apakah masih ada keturunan Kanaan di masa kini?

American Journal of Human Genetics, pernah memuat penelitian soal ini. DNA orang Kanaan, yang diambil dari jejak berusia 3.700 tahun, memiliki kecocokan dengan DNA penduduk Lebanon masa kini.

Sumber: cnbcindonesia.com

 

Translate »