Jakarta, CNBC Indonesia – Jalur Gaza, Palestina, makin hancur lebur. Namun serangan Israel masih tak berhenti.

Korban tewas di daerah kantong yang dikuasai Hamas itu pun terus bertambah. Kini 6.546 orang tewas di wilayah itu.

Mengutip Al-Jazeera Kamis (26/10/2023), ini membuat total warga Palestina yang tewas sejak serangan pasca 7 Oktober menjadi 6.648. Diketahui korban tewas dari wilayah Palestina lain, Tepi Barat sebanyak 102 orang.

Mengutip The Guardian, hingga Kamis pagi, Israel masih terus melakukan ‘serangan’ semalaman ke wilayah Gaza. Dari update terbaru bukan hanya serangan udara, semalaman tank-tank militer Israel dilaporkan mengambil bagian dalam “serangan yang ditargetkan” di Gaza utara.

Ini terjadi setelah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengumumkan persiapan pasukan untuk invasi darat. Ia mengatakan akan menghancurkan Hamas.

“Semalam, IDF melakukan serangan yang ditargetkan menggunakan tank di Jalur Gaza utara, sebagai bagian dari persiapan untuk tahap pertempuran selanjutnya,” kata militer.

“Para prajurit keluar dari area tersebut setelah aktivitas selesai,” tambahnya lagi.

Sejumlah media seperti Reuters dan AFP, juga menerbitkan rekaman bagaimana tank-tank itu melakukan serangan singkat di Jalur Gaza. Layanan radio tentara Israel menggambarkan serangan tersebut sebagai yang terbesar di darat untuk menghancurkan pejuang Hamas.

Situasi Gaza yang makin memburuk ini juga ditegaskan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Lembaga itu mengatakan tidak ada tempat yang aman di Gaza.

Seorang pejabat senior bantuan PBB Lynn Hastings menyerukan agar warga sipil dilindungi. Ia menyerukan membiarkan hal-hal penting untuk bertahan hidup, di mana pun lokasinya.

“Ketika jalur evakuasi dibom, ketika orang-orang di utara dan selatan terjebak dalam permusuhan, ketika kebutuhan untuk bertahan hidup tidak ada lagi, dan ketika tidak ada jaminan untuk kembali, orang-orang hanya mempunyai pilihan yang mustahil,” tegasnya.

“Tidak ada tempat yang aman di Gaza,” tambahnya.

Sumber: cnbcindonesia.com

Translate »