REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Nabi Muhammad SAW pernah berpesan untuk melakukan perjalanan ke sejumlah masjid. Salah satu masjid yang dimaksud ialah Masjid Al Aqsa. Lantas mengapa beliau SAW berpesan demikian? Apa keutamaan mengunjungi Masjid Al Aqsa?

Diriwayatkan dari Abu Said Al Khudri RA, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

وَلاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ مَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِ الأَقْصَى وَمَسْجِدِي)) (البخاري)

“Janganlah melaksanakan suatu perjalanan, kecuali ke tiga masjid ini. Masjidil Haram, Masjid Al Aqsa, dan Masjidku (Masjid Nabawi).” (HR. Bukhari)

Hadits tersebut menunjukkan larangan melakukan perjalanan kecuali tiga masjid yaitu Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid Al-Aqsa. Larangan ini menggunakan pengecualian. Itu menandakan penekanan yang lebih kuat jika dibandingkan dengan ungkapan larangan yang jelas sebagaimana pada umumnya.

Artinya, ada aspek kepantasan bagi setiap Muslim saat hendak melakukan perjalanan atau melancong. Hal ini seakan memberi kesan bahwa tidak pantas bagi seorang Muslim yang ingin melakukan suatu perjalanan, kecuali ke tiga masjid tersebut. Sebab, tiga masjid itu memiliki kekhususan tersendiri.

Adapun Ar Rahal, adalah bentuk jamak dari Rahl, yang secara harfiah berarti pelana atau sadel. Ini merujuk pada pelana atau sadel yang memang biasa digunakan untuk mengendarai kuda saat hendak melakukan perjalanan.

Kemudian makna Rahl bergeser dan digunakan sebagai sebutan perjalanan. Karena kalau hendak bepergian di masa itu tentu membutuhkan Rahl atau pelana. Lalu orang yang hendak melakukan perjalanan dengan menaiki pelana. Ini sama halnya dengan kendaraan yang digunakan di zaman modern seperti sekarang. Orang bepergian dengan pesawat, mobil atau semacamnya.

Adapun tiga masjid tersebut memiliki keistimewaan dan menjadi prioritas untuk dikunjungi oleh umat Islam. Masjidil Haram adalah kiblat umat Muslim dan tempat melaksanakan haji. Masjid Nabawi adalah tempat yang dilandasi ketakwaan dan dibangun dengan sebaik-baiknya.

Sedangkan Masjid Al Aqsa adalah tempat yang menjadi kiblat bagi bangsa-bangsa terdahulu. Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Dzar RA juga disebutkan tentang betapa istimewanya Masjid Al Aqsa, sebagai berikut:

في حديث أبي ذر – رضي الله عنه – قال: “تذاكرنا ونحن عند رسول الله أيهما أفضل مسجد رسول الله، أو مسجد بيت المقدس، فقال رسول الله صلاة في مسجدي هذا أفضل من أربع صلوات فيه، ولنعم المصلى،

Abu Dzar RA berkata, “Kami pernah berbincang-bincang saat kami berada di sisi Rasulullah SAW tentang mana yang paling utama di antara kedua masjid yakni Masjid Rasulullah (Masjid Nabawi) atau Baitul Maqdis (Masjid al-Aqsha)?”

Rasulullah bersabda…

Pesan Rasulullah

Rasulullah SAW bersabda, “Sholat di masjidku, lebih utama empat kali lipat ketimbang shalat di sana (Masjid Al Aqsa), dan ini benar-benar nikmat terbaik bagi orang yang shalat.” (HR. Al Hakim)

Dalam hadits lain, dari Ibn Az-Zubair RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلَّا اَلْمَسْجِدَ اَلْحَرَامَ، وَصَلَاةٌ فِي اَلْمَسْجِدِ اَلْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةٍ فِي مَسْجِدِي بِمِائَةِ صَلَاةٍ (رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَصَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانَ)

“Shalat di Masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama dibandingkan 1.000 sholat di masjid lain kecuali Masjidil Haram. Sholat di Masjidil Haram lebih utama ketimbang 100 kali sholat di masjidku ini.” (HR. Ahmad, hadits shahih menurut Ibnu Hibban)

Itu artinya, merujuk pada dua hadits di atas, sholat di Masjid Al Aqsa itu lebih utama daripada sholat di masjid-masjid lain sebanyak 250 sholat. Ini sekaligus juga menunjukkan betapa agungnya Masjid Al Aqsa di mata umat Islam, dan nilai pahala yang berkali-kali lipat jika dibandingkan dengan masjid-masjid lain.

Sumber: iqra.republika.co.id

Translate »