NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Bukan hanya orang beriman, orang miskin juga disebut Rasulullah SAW bakal lebih dulu masuk surga.

Meskipun hanya memiliki waktu jeda setengah hari lebih cepat, perlu diingat bahwa hitungan waktu di dunia dan akhirat sangat jauh berbeda.

Ada sejumlah riwayat yang mengisahkan tentang orang-orang fakir yang lebih dulu masuk surga sebelum orang kaya. Dikatakan, jarak antara keduanya selama 500 tahun kehidupan dunia.

Kisah ini turut diceritakan Imam Ibnu Katsir dalam salah satu kitabnya yang berjudul An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim dan diterjemahkan oleh Ali Nurdin.

Ia menukil riwayat Imam Ahmad dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang-orang muslim yang fakir lebih dahulu masuk surga daripada orang-orang kaya dengan rentang waktu setengah hari, yaitu setara dengan lima ratus tahun kehidupan dunia.”

At Tirmidzi dan Ibnu Majah juga meriwayatkan hadits serupa dengan redaksi yang sangat panjang. Hadits ini juga memiliki jalur dari Abu Hurairah. At Tirmidzi mengatakan hadits tersebut hasan shahih.

Dalam riwayat yang lain, Abdullah bin Umar pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya orang-orang Muhajirin yang fakir mendahului orang-orang kaya pada hari kiamat, yaitu masuk surga, sejauh empat puluh musim gugur.” (HR Ahmad. Imam Muslim juga meriwayatkannya dari hadits Abu Hani’ Hamid bin Hani’)

Kisah orang-orang fakir yang lebih dulu masuk surga daripada orang-orang kaya turut diriwayatkan Imam Ahmad dari jalur yang berbeda. Ia mengatakan, “Husain, yaitu Ibnu Muhammad menuturkan kepada kami, Dawud, yaitu Ibnu Nafi’ bercerita kepada kami dari Muslim bin Basyar dari Ikrimah dari Ibnu Abbas.”

Ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Dua orang mukmin bertemu di pintu surga. Keduanya mukmin kaya dan mukmin fakir saat di dunia. Lantas mukmin fakir dimasukkan ke surga sementara mukmin kaya ditahan sesuai kehendak Allah lalu dimasukkan ke surga.

Lantas orang fakir bertemu dengan orang kaya itu dan bertanya, ‘Wahai saudaraku, apa yang membuatmu tertahan? Demi Allah, engkau tertahan sehingga aku mengkhawatirkanmu.’

Orang kaya itu menjawab, ‘Wahai saudaraku, sesungguhnya aku tertahan setelahmu dengan penahanan yang mengerikan dan tidak disukai. Aku sampai kepadamu dengan kondisi bercucuran keringat sehingga jika ada seribu unta yang seluruhnya makan tumbuhan masam lalu minum keringat itu, niscaya unta-unta itu keluar dari keringat tersebut dalam keadaan kenyang’.” (HR Ahmad)

Mengenai hadits tersebut, Syaikh Ahmad Syakir mengatakan bahwa isnadnya mengandung persoalan.

Sementara itu, dalam Ash Shahihain terdapat suatu hadits yang berasal dari Zaid yang menyebut bahwa mayoritas orang-orang yang memasuki surga adalah orang-orang miskin.

Rasulullah SAW bersabda, “Aku berdiri di pintu surga. Ternyata, mayoritas orang yang memasukinya adalah orang-orang miskin. Selanjutnya, aku berdiri di pintu neraka. Ternyata, mayoritas orang yang memasukinya adala perempuan.” (HR Bukhari dan Muslim).

Ini Sebab Orang Miskin Lebih Dulu Masuk Surga

Ada sebab yang membuat orang miskin bisa lebih cepat masuk surga sesuai sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Dikutip dari nu.or.id, ini hanya berlaku untuk mereka yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup.

Di samping itu, meskipun dilanda kekurangan, fakir miskin juga menjauhi perbuatan dosa besar serta maksiat lahir batin.

هم المحتاجون الذين ليس لهم كفايتهم وليسوا مرتكبين كبيرة من المعاصي هذا ما ظهر لنا

“Mereka yang berhajat pada sesuatu namun tidak dapat memenuhi keperluannya dan mereka tidak mengerjakan salah satu dosa besar dari sekian banyak maksiat. Ini (sifat orang miskin yang dimaksud) yang jelas pada kami.”

Begitulah penjelasan dari Imam An-Nawawi tentang kriteria orang miskin yang masuk surga lebih dulu. Intinya, ada penyebab tertentu agar hal itu dapat terjadi dan bukan sembarang orang miskin.

Berikut Gambaran Tentang Surga

Dalam Al-Quran surat As-Sajdah ayat 17 dituliskan mengenai gambaran mengenai surga. Gambaran tersebut dapat dilihat dalam ayat berikut ini.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – « يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَعْدَدْتُ لِعِبَادِى الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ ، وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ ، ذُخْرًا ، بَلْهَ مَا أُطْلِعْتُمْ عَلَيْهِ » . ثُمَّ قَرَأَ  فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِىَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ )

Artinya: “Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sediakan bagi hamba-Ku yang shalih berbagai kenikmatan yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terbetik dalam benak manusia. Kalau kalian mau, bacalah, ‘Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.’” (Q.S. As-Sajdah: 17)

1. Bidadari Surga

Setiap orang tentunya akan luluh jika bertemu dengan bidadari. Tentunya hati akan terasa senang dan bahagia, bahkan jika dapat memilikinya. Kecantikan bidadari di surga tidak ada tandingannya dengan bidadari yang ada di dunia, yaitu yang berwujud manusia yang hanya diibaratkan sebagai bidadari. Bidadari yang ada di dunia tentu memiliki kekurangan meski ia adalah perempuan tercantik di dunia.

Bidadari di surga sangat sempurna, tidak ada kekurangan sedikit pun yang ada pada bidadari surga. Kesempurnaan tubuh bidadari tidak akan bisa dibayangkan oleh pikiran dari manusia. Mungkin juga tidak ada manusia yang dapat mengira semenarik apa bidadari di surga.

Perihal mengenai bidadari surga ini telah dijelaskan dalam surat  Ar-Rahman ayat 55 – 58.

“Maka nikmat Rabb kalian yang manakah yang kalian berdua dustakan? Di ranjang-ranjang itu ada bidadari-bidadari yang menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Rabb kalian yang manakah yang kalian berdua dustakan? Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.” (Q.S. Ar-Rahman: 55-58).

2. Dapat Memandang Allah Swt

Kenikmatan yang telah disediakan Allah Swt. di surga tidak akan pernah bisa terbayangkan oleh manusia. Semua jenis kenikmatan tentu berada di dalam surga. Kenikmatan yang ada di surga sangatlah sempurna, jauh daripada nikmat dunia saja.

Nikmat yang satu ini adalah nikmat tertinggi, bagi para penghuni surga mereka akan merasakannya. Nikmat tertinggi ini adalah bagi para penghuni surga akan dapat memandang wajah Allah Swt. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Rasulullah saw. dalam sebuah hadis.

“Jika telah masuk penduduk al jannah ke dalam al jannah. Allah subhanahu wata’ala berkata: ‘Apakah kalian ingin tambahan dari-Ku?’. Mereka seraya menjawab: ‘Bukankah Engkau telah menjadikan wajah-wajah kami bercahaya? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam al jannah (surga) dan menyelamatkan dari an nar (neraka)’. Kemudian Allah subhanahu wata’ala membuka hijab-Nya. Maka tidaklah mereka diberi nikmat yang lebih mereka sukai dibanding dengan melihat Allah subhanahu wata’ala.” (HR. Muslim no. 181).

3. Tersaji Makanan dan Minuman Istimewa

Di dunia, makanan dan minuman menjadi hal yang pokok dalam kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia. dengan kita dapat makan dan minum merupakan sebuah kenikmatan dunia yang Allah Swt. berikan. Namun bagi orang yang kurang mampu tentu mereka akan sulit untuk merasakan makanan dan minuman terbaik di dunia.

Makanan dan minuman yang ada di surga tentu jauh dari makanan di dunia. Jika di dunia memiliki makanan dan minuman terenak maka di surga terdapat makanan dan minuman yang tidak dapat ditandingi. Bahkan, makanan dan minuman yang ada di surga tidak akan busuk, kamu dapat memakannya kapan saja.

Hal ini seperti apa yang telah di tuliskan dalam Al-Quran surat Fussilat ayat 31-32. Surat tersebut berbunyi.

“Di dalam surga kamu memperoleh apa (segala kenikmatan) yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa (segala kenikmatan) yang kamu minta. Sebagai

hidangan (bagimu) dari (Rabb) Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Fussilat:31-32).

4. Selalu Mendapat Kemudahan

Saat berada di dunia, mungkin manusia memiliki beberapa kesulitan dan masalah dalam hidup. Selain kesulitan, tentu beberapa saat juga manusia mendapatkan kemudahan yang diberikan oleh Allah Swt. Namun, tentu tidak akan selalu mendapatkan kemudahan tersebut. Hal tersebut karena kita hidup pastinya membutuhkan perjuangan, ada kalanya kita berada di atas, ada kalanya kita berada di bawah.

Lain dengan di surga, kenikmatan dan kemudahan yang ada di surga sungguh sempurna mengalahkan kenikmatan yang ada di dunia. Pelayan-pelayan di surga akan melayani kita untuk mendapatkan apa yang sedang kita inginkan. Oleh karena itu, di dalam surga para penghuninya tidak akan mendapatkan kesulitan sama sekali. Mereka tentu akan selalu dimudahkan oleh Allah Swt.

Hal ini seperti yang telah dituliskan dalam Al-Quran surat Az-Zukhruf ayat 71. “Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas dan gelas-gelas, dan di dalam surga itu terdapat segala apa (kenikmatan) yang diinginkan oleh hati dan sedap (dipandang) mata, dan kamu kekal di dalamnya.” (Q.S. Az-Zukhruf: 71).(tim)

Sumber : rbtv.disway.id

 

Translate »