Jakarta – Kehidupan dunia akan berakhir usai datangnya hari kiamat. Menurut sebuah hadits, hari tersebut akan berlangsung selama 50 ribu tahun.
Kiamat adalah hari yang pasti akan terjadi. Sebagaimana janji Allah SWT dalam surah Al Hajj ayat 7,
وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيْهَاۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى الْقُبُوْرِ
Artinya: “Sesungguhnya kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya dan sesungguhnya Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur.”
Tidak ada yang tahu persis kapan hari tersebut akan terjadi. Namun, Allah SWT telah memberikan sejumlah tanda-tanda datangnya hari kiamat melalui kekasih-Nya, Rasulullah SAW.
Disebutkan dalam Kitab An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim karya Imam Ibnu Katsir, menurut hadits Abu Syuraihah Hudzaifah bin Usaid, kiamat tidak akan terjadi sampai munculnya 10 tanda-tanda hari kiamat. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,
“Kiamat tidak akan terjadi sebelum kalian melihat sepuluh tanda-tandanya: (1) terbitnya matahari dari barat, (2) asap, (3) binatang melata, (4) munculnya Ya’juj dan Ma’juj, (5) keluarnya Dajjal, (6) munculnya Isa bin Maryam, (7) tiga gerhana; gerhana di barat (8) gerhana di timur, (9) gerhana di Jazirah Arab, (10) api yang keluar dari dasar Aden yang menggiring manusia atau mengumpulkan manusia dan bersama mereka di mana saja berada.” (HR Muslim, Ahmad, dan lainnya. Ibnu Katsir mengatakan hadits ini shahih)
Hari Kiamat Berlangsung Selama 50 Ribu Tahun
Disebutkan dalam Kitab Ihya’ Ulumuddin karya Imam al-Ghazali, hari kiamat akan berlangsung selama 50 ribu tahun. Hal ini turut dijelaskan oleh Imam Syamsuddin Al-Qurthubi dalam Kitab At-Tadzkirah dengan bersandar pada hadits yang diriwayatkan Abu Sa’id Al-Khudri, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Dalam suatu hari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.”
Abu Sa’id berkata, “Alangkah lamanya ini.”
Maka, Nabi SAW pun bersabda, “Demi Allah yang menggenggam jiwaku, sesungguhnya orang mukmin benar-benar akan diringankan, sehingga hari itu akan lebih ringan (pendek) baginya daripada salat wajib yang dia lakukan di dunia.” Dalam Shahih Al-Jami’ disebutkan dengan redaksi, “Hari kiamat bagi orang-orang mukmin hanyalah seukuran antara zuhur dan ashar.”
Hadits tentang lamanya hari kiamat ini juga termaktub dalam Shahih Muslim Kitab Zakat dan dimuat juga dalam Kitab At-Tadzhib fi Adillati Matnil Ghaya wa Taqrib karya Mustofa Daib Al-Bigha Al-Maidani Al-Dimasyqi Al-Syafi’i.
Dari Abu Hurairah RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Tidak seorang pemilik emas atau perak pun yang tidak membayar zakatnya, melainkan pada hari kiamat akan dibuatkan untuknya setrika api yang dipanaskan di neraka Jahannam, kemudian disetrikakan pada lambungnya, dahinya dan punggungnya.
Setiap kali setrika itu mulai dingin maka dipanaskan kembali untuk disetrikakan kembali pada mereka, di mana satu hari pada hari kiamat lamanya sama dengan 50.000 tahun dibandingkan hari di dunia. Sampai dia diberi keputusan di hadapan manusia, kemudian barulah dilihatkan jalannya ke surga ataukah ke neraka.
Kemudian Rasulullah ditanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana dengan unta?’
Beliau bersabda, ‘Tidak ada seorang pun pemilik unta yang enggan mengeluarkan hak (zakat dari untanya) termasuk mencukupi makan dan minumnya ketika memerah melainkan pada hari kiamat ia dilentangkan di suatu tempat yang datar, di mana tidak seekor anak unta yang ketinggalan untuk ikut menginjak-injak orang tersebut dengan kukunya dan menggigit orang itu dengan giginya.
Setiap kali unta yang satu selesai maka akan diteruskan oleh unta yang lainnya. Lamanya hari pada waktu itu sama dengan 50.000 tahun dibandingkan hari di dunia, sampai orang tersebut diputuskan atau diadili di hadapan manusia dan kemudian diperlihatkan jalannya, mungkin ke surga atau ke neraka.’
Lalu beliau ditanya lagi, ‘Ya Rasulullah! Bagaimana dengan sapi dan kambing?’
Beliau bersabda, ‘Tidak ada seorang pemilik sapi dan kambing yang tidak menunaikan zakatnya melainkan pada hari kiamat ia akan dilentangkan pada tempat yang datar, lalu diserang oleh gerombolan sapi dan kambingnya tanpa seekor pun yang ketinggalan.
Sapi dan kambing yang menyerangnya itu tidak ada yang bertanduk melengkung ke belakang, tidak ada yang tak bertanduk, juga tidak ada yang bertanduk pecah, semuanya menanduk pemiliknya dengan tanduknya dan menginjak-injak dengan kukunya.
Setiap kali yang satu selesai, maka akan diteruskan oleh yang lainnya, di mana lamanya hari pada waktu itu sama dengan 50.000 tahun dibandingkan hari di dunia, sampai orang tersebut diputuskan atau diadili di hadapan manusia dan kemudian diperlihatkanlah padanya jalan (mungkin ke surga atau ke neraka).’ dan seterusnya sampai akhir hadits.”
Wallahu a’lam.
Sumber : detik.com
Recent Comments