Rasulullah SAW berdasarkan maklumat Allah SWT merupakan suri teladan yang paling baik bagi manusia (QS: 33:21). Keteladanan dari segala aspek kehidupan Rasulullah SAW dapat dijadikan sebagai rujukan utama dalam kehidupan ini. Salah satu aspek penting kehidupan adalah bidang pendidikan.

Rasulullah SAW  merupakan sosok teladan sebagai pendidik. Hal ini ditegaskan Allah SWT dalam firman-Nya:

Ertinya: “Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan Hikmah (As Sunnah). dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS: Surat Al-Jumu’ah Ayat 2)

Dalam hadis, Rasulullah SAW  menegaskan bahawa salah satu tugas diutusnya beliau adalah sebagai pengajar sebagaimana sabdanya;

“Dari Jabir bin Abdillah telah berkata…, Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah yang maha tinggi tidak mengutusku untuk memaksa orang atau menjerumuskannya, akan tetapi Dia mengutusku sebagai seorang pengajar dan orang memudahkan urusan.” (HR: Muslim)

Berikut 10 keterampilan Rasulullah SAW  sebagai pendidik berdasar apa yang baginda sabdakan:

  1. Mempermudah dan tidak mempersulit urusan

“Dari Sa’id bin Abu Burdah dari ayahnya dari datuknya dia berkata; “Ketika beliau mengutusnya bersama Mu’adz bin Jabal, beliau bersabda kepada keduanya: “Mudahkanlah setiap urusan dan janganlah kamu mempersulit, berilah khabar gembira dan jangan kamu membuatnya lari, dan bersatu padulah!” (HR: Muslim).

Dari hadis tentang Rasulullah SAW di atas, seyugianya pendidik memberikan kemudahan-kemudahan kepada murid dalam memahami pelajaran sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.

  1. Memberikan penjelasan sampai tuntas (tidak terpotong-potong)

Ketika Nabi SAW berada dalam suatu majlis membicarakan suatu kaum, tiba-tiba datanglah seorang Arab Badui lalu bertanya: “Kapan datangnya hari kiamat?” Namun Nabi SAW tetap melanjutkan pembicaraannya. Sementara itu sebahagian kaum ada yang berkata; “beliau mendengar perkataannya akan tetapi beliau tidak menyukai apa yang dikatakannya itu, ” dan ada pula sebahagian yang mengatakan: “bahawa beliau tidak mendengar perkataannya.” Hingga akhirnya Nabi SAW menyelesaikan pembicaraannya, seraya berkata: “Mana orang yang bertanya tentang hari kiamat tadi?” Orang itu berkata: “saya wahai Rasulullah!”. Maka Nabi SAW bersabda: “Apabila sudah hilang amanah maka tunggulah terjadinya kiamat”. Orang itu bertanya: “Bagaimana hilangnya amanat itu?” Nabi SAW menjawab: “Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka akan tunggulah terjadinya kiamat.” (HR: Al-Bukhari).

Dari konteks hadis di atas dapat ditarik kesimpulan bahawa Rasulullah SAW menyelesaikan penjelasan secara tuntas. Kemudian setelah selesai baru menjawab pertanyaan orang yang baru datang.

Demikian sayugianya seorang pendidik meniru Rasulullah SAW  dalam memberikan pembelajaran/penjelasan disampaikan secara tuntas sehingga murid memahami dengan jelas dan tidak terputus.

  1. Membantu dan Menutupi Aib

Dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang membantu seorang muslim (dalam) suatu kesusahan di dunia maka Allah akan menolongnya dalam kesusahan pada hari kiamat, dan barangsiapa yang meringankan (beban) seorang muslim yang sedang kesulitan maka Allah akan meringankan (bebannya) di dunia dan akhirat.” (HR: Muslim).

Dalam pendidikan pastilah kita temukan banyak kekurangan pada murid. Kekurangan atau aib yang terdapat pada murid bukan untuk dijadikan bahan candaan atau diumbar di hadapan murid mahupun guru yang lainnya.

Dari hadits di atas dalam konteks Rasulullah SAW mengajarkan supaya kita sebagai pendidik, menjaga aib/kekurangan yang ada pada murid. Hal ini dengan harapan kita dapat memperbaiki aib atau kekurangan yang terdapat pada diri murid.

  1. Mendo`akan anak didik

Dalam dunia pendidikan dan dakwah, doa seorang guru memiliki peranan yang sangat besar dalam proses perubahan menuju arah yang lebih baik. Dalam hadis diceritakan doa Nabi SAW bagi kaum Anshar.

Beliau berkata, “Ya Allah, ampunilah kaum Anshar, dan anak-anak kaum Anshar, dan anak-anak dari anak-anak kaum Anshar.” (HR: Bukhari dan Muslim)

Pelajaran yang dapat dipetik dari hadis di atas dalam pendidikan bahawasanya seorang guru hendaknya mendo`akan anak didiknya sebagaimana yang telah dilakukan Rasulullah SAW mendo`akan Ibnu Abbas mahupun kaum Anshar beserta keturunannya. Hal ini sayugianya dilakukan guru kerana boleh jadi dengan wasilah do`a guru mempermudah perjalanan murid dalam memperoleh dan mengamalkan ilmu.

  1. Murah Senyum

“Senyummu di hadapan saudaramu adalah (bernilai) sedekah bagimu.“ (HR: Tirmidzi)

Rasulullah SAW adalah orang yang mudah dan banyak senyum. Maka sebagai guru sayugianya kita mudah dan banyak senyum kepada murid sehingga menumbuhkan kenyamanan dan penerimaan yang baik sehingga dengannya boleh mempermudah proses pembelajaran.

  1. Berwajah berseri-seri

Dari Abu Dzar, Nabi SAW bersabda:

Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun juga walau engkau bertemu saudaramu dengan wajah berseri.” (HR: Muslim no. 2626).

Berdasar hadis di atas sayugianya pendidik memiliki wajah yang berseri-seri yang menunjukkan semangat dan bahagia dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dengan demikian maka murid juga merasa bergairah dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran.

  1. Kasih sayang

Dalam riwayat lain Rasulullah SAW  bersabda;

Barang siapa tidak menyayangi maka tidak akan disayangi.” (HR: Bukhari dan Muslim).

Berdasar riwayat di atas maka Rasulullah SAW adalah guru yang penyayang. Demikian sayugianya para guru meneladani sifat kasih sayang yang dengannya membuat murid dekat dengan guru yang dengannya menjadi salah satu syarat memudahkan pembelajaran.

  1. Jujur

Ertinya : “Hendaknya kamu selalu jujur karena kejujuran itu akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu akan membawa ke dalam surga.” (HR:  Bukhari dan Muslim).

Berdasar hadis di atas Rasulullah SAW  mengajarkan kejujuran beserta keutamaan yang akan didapatkan. Demikian halnya seorang pendidik harus senantiasa memelihara kejujuran, sehingga dengannya dapat membawa kebaikan bagi diri mahupun murid-muridnya.

  1. Adil

Dikisahkan bahawa Rasulullah SAW menolak permohonan amnesti Usamah ibn Zaid untuk perempuan Bani Makhzum (Sarah) yang melakukan pencurian. Orang-orang Quraisy juga memohonkan hal serupa. Rasulullah SAW marah kepada Usamah ibn Zaid dan bersabda, “Apakah engkau hendak memberi pertolongan kepada (pelanggaran) hukum Allah?” Kemudian beliau berdiri dan berkhutbah, “Sesungguhnya umat manusia sebelum kalian binasa kerana jika ada bangsawan mencuri, mereka membiarkannya. Akan tetapi jika rakyat lemah yang mencuri, mereka tegakkan hukum kepadanya. Demi Zat yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman-Nya, seandainya Fatimah putri Muhammad mencuri, nescaya aku akan memotong tangannya.” (HR: Al-Bukhari).

Dari kisah di atas, sayugianya pendidik tidak membeza-bezakan muridnya kerana alasan apapun yang akhirnya dapat menimbulkan kesenjangan antara satu dengan yang lainnya.

  1. Memberi hadiah/reward

Hendaklah kalian saling memberi hadiah, nescaya kalian akan saling mencintai.” (HR: Bukhari)

Dalam dunia pendidikan sering terdengar istilah reward, ternyata jauh sebelumnya Rasulullah SAW  telah mencontohkan perihal tersebut. Demikian sayugianya pendidik memberi hadiah yang dengannya boleh menumbuhkan kasih sayang dan cinta sehingga boleh memotivasi murid untuk belajar.

Sumber: MUHAMMAD ABDUS SYAKUR, https://www.hidayatullah.com/

Indonesia Peringkat 1 Dunia Kasus Harian Covid-19 Terbanyak

Berdasarkan situs https://www.worldometers.info/coronavirus/, yang dilihat pada Selasa, 27 Julai 2021, pukul 19.10 WIB, Indonesia (8.10 malam di Malaysia) berada di urutan pertama dengan penambahan kaes sebanyak 45,203 kes.

Keseluruhan kes positif di Indonesia tercatat sejumlah 3,239,936 kes.

Di urutan kedua  ialah Iran dengan penambahan kes positif sebanyak 34, 951 dalam sehari. Kemudian disusul dengan Rusia di peringkat ketiga dengan 23,032 kes.

Di urutan keempat, terdapat negara Malaysia yang mengalami penambahan kes sebanyak 16,117 hari ini. Data dari beberapa negara terlihat belum terinput.

Adapun kes kematian akibat COVID-19 di Indonesia bertambah 2,069 kes pada hari ini. Angka tersebut menjadikan Indonesia berada pada posisi pertama dengan kes harian kematian tertinggi di dunia.

Diperingkat kedua ialah Rusia dengan jumlah kematian mencapai 779 jiwa.

Meski Indonesia menempati posisi penambahan kes harian pertama, tingkat kesembuhan pesakit COVID-19 di Indonesia cukup tinggi yakni 47,128 jiwa pada hari ini. Angka tersebut menjadi yang terbanyak di dunia.

Tingkat kesembuhan harian terbesar selanjutnya adalah Rusia dengan total kesembuhan sejumlah 20,116 jiwa.

Sumber: https://www.eramuslim.com/

 

Translate »