Baik buruknya masyarakat ditentukan oleh para pemimpinnya. Jika pemimpinnya baik, maka masyarakat pun akan menjadi baik. Namun, bila pemimpinnya rusak, maka masyarakat pun akan rusak. Rasulullah SAW sudah mewartakan, bahwa di antara tanda-tanda Kiamat adalah diserahkannya tampuk kepemimpinan kepada orang-orang bodoh, yang tidak mahu mengambil petunjuk dari al-Qur’an dan Sunnah, serta tidak mahu menerima nasihat.
Jabir ibn Abdillah RA meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW berkata kepada Ka’ab ibn ‘Ajrah, “ Semoga Allah melindunginya dari kepemimpinan orang bodoh, wahai Ka’ab. ” Ka’ab lantas bertanya, “ Apakah yang dimaksud kepemimpinan orang-orang bodoh, wahai Rasulullah ? “
Nabi SAW menjawab, “ Sepeninggalku nanti, akan muncul para pemimpin yang tidak mengikuti petunjukku dan tidak pula mengambil sunnah-sunnahku. Barang siapa membenarkan kedustaan mereka serta mendukung kezaliman mereka, maka mereka itu bukan termasuk golonganku dan aku pun bukan bahagian dari mereka. Mereka tidak akan dapat mendekati telagaku. Barang siapa tidak membenarkan kedustaan mereka dan tidak mendukung kezaliman mereka, maka mereka termasuk golonganku dan aku pun merupakan bahagian dari mereka, dan mereka akan mendapatkan bahagian dari telagaku. Wahai Ka’ab ibn ‘Ajrah, puasa adalah perisai, sedekah dapat menghapus kesalahan, dan shalat merupakan kedekatan atau petunjuk. Wahai Ka’ab ibn ‘Ajrah, daging yang tumbuh dari barang haram tidak akan masuk surga, dan neraka lebih utama untuknya. Wahai Ka’ab ibn ‘Ajrah, manusia ada dua, ada yang menyerahkan jiwanya (kepada Allah) dan ada yang membiarkannya atau membinasakannya. “ (HR. Ahmad dan Bazzar)
Yang dimaksud dengan orang-orang bodoh di sini adalah orang yang kemampuan berfikirnya lemah, dan tak boleh memimpin. Jangankan mengatur orang lain, mengatur dirinya sendiri saja ia tak boleh.
Dalam hadits lain, Nabi bersabda, “ Hari Kiamat belum akan terjadi sampai nanti kabilah-kabilah dikuasai oleh orang munafk dari kalangan mereka. “ (HR. Thabrani)
Apabila para penguasa, pemimpin, dan pejabat publik seperti ini, maka masyarakat pun akan rusak. Pembohong dianggap benar, orang jujur dianggap pendusta, pengkhianat dipercaya, orang yang boleh dipercayai malah dianggap pengkhianat, orang bodoh akan berbicara, dan orang pintar diam saja.
Asy-Sya’bi berkata, “ Hari Kiamat belum akan terjadi sampai ilmu dianggap kebodohan dan kebodohan dianggap sebagai ilmu. “
Semua ini adalah kenyataan yang akan terjadi pada Akhir Zaman.
Abdullah ibn Amr RA. meriwayatkan, bahwa Nabi SAW bersabda, “ tanda-tanda Hari Kiamat adalah disingkirkannya orang-orang baik dan diangkatnya orang-orang jahat. “ (HR. Hakim dalam al-Mutadrak)
Disarikan dari buku Kiamat Sudah Dekat?
Recent Comments