Di dalam al-Quran, banyak sekali dikisahkan tentang kehancuran umat-umat terdahulu, enggan beribadah kepada Allah s.w.t mendustakan para utusan (rasul) Allah, menyembah berhala, dan lain sebagainya.

Kisah-kisah itu diceritakan kembali dalam Al-Quran, agar umat Islam boleh mengambil hikmah dan pengajaran. Dari berbagai peristiwa itu, hendaknya umat Islam tidak melakukan hal yang sama, yang membuat Allah s.w.t menjadi murka.

Salah satu kisah dalam A-Quran yang harus menjadi pelajaran umat manusia adalah kisah umat Nabi Luth AS.Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran, umat Nabi Luth AS dihancurkan kerana mereka melakukan perbuatan yang sangat dimurkai oleh Allah SWT, yakni melakukan hubungan seksual dengan sesame jenis (homoseksual).Walaupun sudah diperingatkan oleh Nabi Luth, namun umatnya tidak mahu menuruti perintah tersebut, hingga Allah menimpakan azab terhadap mereka.

Kisah diazabnya umat Nabi Lut a.s terdapat dalam surah Al-Anbiya [21]: 74-75, Hud [11]:82-83, dan Al-Qamar [54]: 33-38. Kisah kehancuran umat Lut a.s ini juga diceritakan dalam Perjanjian Lama.

LAUT MATI

Dalam pelbagai penelitian yang dilakukan, peristiwa atau lokasi kejadian diazabnya umat Lut a.s ini adalah di Kota Sodom, di daerah yang sekarang dikenal dengan nama Laut Mati atau Tasik Lut yang terletak di sempadan antara Israel dengan Jordan.

Berikut ini sekelumit cerita mengenai dihancurkannya umat Nabi Luth tersebut dalam al-Quran.

“Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang dijadikan Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas.” (asy-Syu’araa :165-166).

Ajakan Nabi Lut ini justeru ditolak oleh umatnya. Bahkan tatkala Allah s.w.t mengutus dua orang malaikat dalam wujud manusia kepada Nabi Ibarahim dan Luth (adz-Dzaariyaat :32, Hud :62-81), mereka malah meminta Luth untuk menyerahkan kedua tamunya itu untuk dinikahkan kepada mereka. Lalu, Allah menhancurkan umat Luth ini akibat perbuatannya.

Dalam surah Hud ayat 82 dijelaskan, umat Nabi Lut ini dihancurkan dengan cara dijungkirbalikkan (yang atas ke bawah, dan bawah ke atas) lalu dihujani dengan batu belerang yang terbakar secara bertubi-tubi.

Selama ribuan tahun terkubur, kini jejak atau sisa-sisa kehancuran umat Nabi Lut ini berhasil ditemukan oleh para ahli arkeologi di sekitar Laut Mati.

Sebagaimana dikutip Harun Yahya, dalam bukunya Jejak-jejak Bangsa Terdahulu, awalnya penelitian dilakukan oleh William Albright, seorang ahli kaji purba  pada 1924 di sekitar Laut Mati. Beberapa orang yang bersama William Albright mencari kewujudan sisa-sisa Kota Sodom dan Gomorah, hingga akhirnya mereka menemukan tinggalan purbakala Bab-Edh-dhra (dibaca: Babhedra).

Bad-edh-dhra adalah makam terbesar khas zaman perunggu yang mereka gali, panjangnya 15 meter dan lebarnya 7 meter.Di sini mereka juga menemukan makam berisi perhiasan emas dan menggali lebih 700 tembikar yang merupakan hadiah penguburan, termasuk tempat parfum kecil dan banyak benda lain, seperti kain.Konon, makam ini telah digunakan selama 1000 tahun lamanya, dari zaman Ibrahim hingga penghancuran Kota Sodom. Namun, tiada apa pun untuk mengaitkan pemakaman kuno itu dengan Sodom, tempat kehidupan Nabi Lut dan umatnya.

Keberadaan umat Nabi Lut di sekitar Laut Mati ini diperkuat dengan ulasan National Geographic edisi Disember 1957. “Gunung Sodom, tanah gersang dan tandus muncul secara tajam di atas Laut Mati. Belum pernah seorang pun menemukan Kota Sodom dan Gomorah yang dihancurkan, namun para akademisi percaya bahawa mereka berada di Lembah Siddim yang melintang dari tebing terjal ini. Kemungkinan air bah dari Laut Mati menelan mereka setelah gempa bumi.”

Setelah sekian lama tidak ada khabarnya tentang keberadaan umat Nabi Luth, ahli kaji purba lainnya, Paul Lapp dan Thomas Schaub, melakukan penggalian kembali di sekitar Laut Mati pada 1967. Dan kemudian, penggalian diteruskan oleh Werner Keller, seorang ahli arkeologi asal Jerman di sekitar Laut Mati.

Dengan merujuk keterangan al-Quran mengenai dijungkirbalikkan kota tempat kediaman umat Nabi Luth, Werner Keller menyatakan: “Bersama dengan dasar dari retakan yang sangat lebar ini, yang persis melewati daerah ini, Lembah Siddim, termasuk Sodom dan Gomorah, dalam satu hari terjerumus ke kedalaman. Kehancuran mereka terjadi melalui sebuah peristiwa gempa bumi dahsyat yang mungkin disertai dengan letusan, petir, keluarnya gas alam serta lautan api.”

Werner percaya bahawa umat Nabi Luth dihancurkan melalui sebuah gempa bumi yang sangat hebat.Peristiwa tersebut dilukiskan dengan keterangan al-Quran surah asy-Syu’araa ayat 173: “Kami menghujani mereka dengan batu belerang keras sebagaimana tanah liat yang terbakar secara bertubi-tubi.”

Berkaitan dengan hal ini, Werner Keller menulis: “Pergeseran patahan membangkitakan tenaga vulkanik yang telah tertidur lama sepanjang patahan. Di lembah yang tinggi di Jordania dekat Bashan masih terdapat kawah yang menjulang dari gunung api yang sudah mati; bentangan lava yang luas dan lapisan basal yang dalam yang telah terdeposit pada permukaan batu kapur.”

Tanda-tanda nyata yang disampaikan oleh Tasik Lut tentu sangat menarik.Umumnya, kejadian yang dicerikatan dalam al-Quran terjadi di Timut Tengah, Jaziran Arab, dan Mesir.Tepat di tengah-tengah semua kawasan ini terletak Tasik Lut.

Tasik Lut, serta sebahagian peristiwa yang tejadi di sekitarnya, patut mendapat perhatian secara geologis. Danau tersebut diperkirakan berada 400 meter di bawah permukaan Laut Tengah.Kerana lokasi terdalam dari tasik tersebut adalah 400 meter, dasarnya berada di kedalaman 800 meter di bawah Laut Tengah. Inilah titik yang terendah di seluruh permukaan bumi. Di daerah lain yang lebih rendah dari permukaan laut, paling dalam adalah 100 meter.

TINGGI KADAR GARAM

Sifat lain Tasik Lut adalah kandungan garamnya yang sangt tinggi, kepekatannya hamper mencapai 30%. Oleh kerana itu, tidak ada organisme hidup, seperti ikan atau lumut, yang dapat hidup di dalam tasik ini. Hal inilah yang menyebabkan Tasik Lut lebih sering disebut sebagai “Laut Mati”.

Kejadian yang menimpa kaum Luth yang disebutkan dalam al-Quran berdasarlkan perkiraan terjadi sekitar 1.8000 SM. Berdasarkan pada penelitian arkeologis dan geologis, peneliti Jerman, Werner Keller, mencatat bahawa Kota Sodom dan Gomorah benar-benar berada di Lembah Siddim yang merupakan daerah terjauh dan terendah dari Tasik Lut, dan bahawa pernah terdapat situs yang besar dan dihuni di daerah itu.

Konon, jika seseorang bersampan (mendayung) melintasi Tasik Lut ke titik paling utara dan matahari sedang bersinar pada arah yang tepat, ia akan melihat sesuatu yang sangat menakjubkan. Pada jarak tertentu dari pantai dan jelas terlihat di bawah permukaan air, maka akan tampaklah gambaran bentuk hutan yang diawetkan oleh kandungan garam Laut Mati yang sangat tinggi. Batang akar di bawah air yang berwarna hijau berkilauan tampak sangat kuno. Lembah Siddim, di mana pepohonan ini dahulu kala bermekaran daunnya menutupi batang dan ranting, merupakan salah satu tempat terindah di daerah ini. Keindahan Laut Mati ini dilukiskan seperti “like the garden of God.”

POMPEII; DITIMPA AZAB SERUPA UMAT LUTH

Seperti dijelaskan Al-Quran, kiah-kisah uamt terdahulu hendaknya menjadi pelajaran bagi seluruh uamt manusia.Namun rupanya, banyak yang tidak peduli dengan peringatan tersebut.Kehancuran umat Nabi Luth yang melakukan hubungan seksual dengan sesame jenis, rupanya tidak cukup menjadi pelajaran dan peringatan.

Itulah yang dilakukan masyarakat di Kota Pompeii yang terletak di sebelah timur Gunung Vesuvius, Kota Naples, Italia.Pompeii merupakan sebuah symbol kemerosotan dari Kekaisaran Romawi yang juga melakukan perilaku seksual menyimpang sebagaimana umat Luth dan akhirnya mereka pun mengalami nasib serupa.Kehancuran  Pompeii disebabkan pleh letusan gunung Vesuvius.

Gunung Vesuvius alah symbol bagi Italia, terutama kota Naples. Kerana berdiam diri selama dua ribu tahun terakhir, Vesuvius dinamai ‘Gunung Peringatan’.Dinamakan demikian, kerana bencana yang mengahncurkan Pompeii.

Catatan historis menyebutkan, Kota Pompeii adalah sarang foya-foya dan perilaku menyimpang.Kota ini dikenal dengan meningkatnya pelacuran begitu tinggi sampai-sampai jumlah rumah bordil tidak terhitung lagi.

Tiruan alat kelamin dalam ukuran aslinya digantungkan di depan pintu-pintu rumah bordil. Menurut tradisi yang berakar dari kepercayaan Mithra ini, organ seksual dan persetubuhan tidak seharusnya disembunyikan, namun dipertontonkan secara terang-terangan.Perbuatan mereka itu telah berlangsung bertahun-tahun.Hingga akhirnya, letusan Gunung Vesuvius meghancurkan mereka yang tidak sempat melarikan diri.

Dari beberapa galian yang dilakukan terhadap Kota Pompeii, ditemukan adanya sebuah keluarga yang sedang menyantap makanan yang membatu saat itu juga.Bahkan, banyak pasangan ditemukan membatu dalam keadaan sedang berhubungan badan sesame jenis.Wajah dari beberapa jasad membatu yang digali dari Pompeii tidak rosak, ekspresi wajah-wajah tersebut pada umumnya menunjukkan kebingungan.

MINTA PENGAKUAN

Kendati peristiwa itu telah membuktikan kekuasaan Allah dan sebagai teguran bagi umat manusia yang melakukan penyimpangan seksual, yakni berhubungan seksual dengan sesame jenis (homoseksual).

Bahkan, banyak di antara mereka yang menyerukan kepada pemimpin-pemimpin dunia dan agama untuk mengakuikeradaan kaum homoseksual (kelompok gay dan lesbian) ini.Mereka tidak malu-malu untuk mengungkapkan hasrat hati mereka untuk melakukan pernikahan dengan sesame jenis, perempuan dengan perempuan, laki-laki dengan laki-laki.

Melalui demo-demo atau buku-buku yang ditulis, mereka meminta pemerintah sebuah Negara dan agama untuk mengakui keberadaan kaum yang menyimpang ini.Bahkan, mereka kini berada di sekitar kita.Beberapa di antaranya telah secata terang-terangan menyukai pasangan sesama jenis dan berpacaran serta melakukan hubungan layaknya suami isteri. Namun, begitu di antara mereka ada yang berkhianat, mereka tidak segan-segan untuk melakukan pembunuhan dengan cara mutilasi terhadap pasangannya.  – Na’udzubillah

Susunan ABD MANAN OMAR

Translate »