Cerita tentang “Istighfar” dan juga sebuah kisah dari kehidupan Imam Ahmad Bin Hanbal (164-241 H), seorang ulama Islam dan salah seorang teolog yang ternama dalam sejarah Islam. Imam Ahmad juga dianggap sebagai pendiri mazhab Hanbali dan dianggap sebagai salah satu teolog Sunni paling terkenal, sering disebut sebagai “Sheikh ul-Islam” atau “Imam Ahl al-Sunnah. “

Berikut salah satu kisah yang dialaminya…

Selama masa tuanya, suatu ketika Imam Ahmad bermusafir dan ia berhenti di sebuah kota. Setelah shalat, dia ingin tinggal untuk bermalam di halaman masjid karena ia tidak kenal dan tahu siapa pun di kota tersebut. Karena kerendahan hatinya, dia tidak memperkenalkan diri kepada siapapun, padahal jika ia melakukannya, maka ia akan disambut oleh banyak orang.

Merasa tidak mengenali Ahmad bin Hanbal, pengurus masjid menolak untuk membiarkan dia tinggal dan bermalam di masjid. Setelah beberapa lama, Imam Ahmad merasa bahwa ia tidak mungkin menginap di masjid tersebut. Maka keluarlah ia dari masjid dan tidak tahu harus menginap di mana malam itu. Dalam kebingungannya itu seorang tukang roti melihatnya dan karena merasa kasihan maka tukang roti tersebut menawarkan untuk bermalam di rumahnya dan menjadi tuan rumah bagi dia untuk beberapa malam.

Selama tinggal dengan tukang roti, Imam Ahmad mengamati bahwa tukang roti terus membaca dan melafazkan Istighfar (mencari pengampunan dari Allah) secara teratur. Dalam percakapannya dengan tukang roti tersebut Imam Ahmad mengatakan bahwa jika amalan Istighfar yang dilakukan konsistant tersebut akan efek pada dirinya, doa-doanya akan dikabulkan.

Tukang roti tersebut menanggapi dengan mengatakan pada Imam Ahmad bahwa Allah telah menerima semua doanya, semua permohonannya, kecuali satu.

Ketika Imam Ahmad bertanya apa doa yang belum dikabulkannya itu, tukang roti menjawab bahwa ia telah meminta Allah untuk dapat bertemu dengan seorang guru yang terkenal, yaitu Imam Ahmad bin Hanbal.

Tentang hal ini, Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan bahwa Allah tidak hanya mendengarkan doa tukang roti tersebut, bahkan Allah telah membawa Imam Ahmad bin Hanbal ke depan pintu rumah tukang roti.

Subhanallah…

Ringkasan dari Majalah Al Jumuah, vol 19, edisi 7

Sumber : Moslem For All

Translate »