Pernahkah kamu merasakan cemburu? Bagaimana rasanya? Coba bayangkan ketika ada sahabat kamu punya benda baru. Sedangkan di sisi lain kamu juga sedang mengharapkan benda tersebut, bagaimana rasanya? Atau mungkin kalau di jaman sekarang ketika kamu lagi jalan-jalan dan di saat itu kamu juga melihat orang lagi pacaran, bagaimana rasanya? Gemes, apa yang dirasakan?

Apakah kamu cemburu? Jika ya, sudah tentu akan timbul perasaan yang tidak mengenakkan, seperti marah, kesal, benci dan sebagainya yang bermula dari kecemburuan itu. Bahkan kamu dapat melakukan sesuatu yang diluar pemikiran kamu. Kamu bisa saja merampas hak teman kamu, atau bahkan mencelakakan orang lain karena cemburu. (Naudzubillah min dzalik).

Itulah yang kira-kira dapat terjadi tanpa kamu sadari. Lalu, pernahkah kamu membayangkan jika al-Qur’an yang cemburu?. Al-Qur’an mungkin iri dengan handphone yang setiap saat hampir selalu dalam genggaman. Ketika ada pesan langsung dilihat, begitu ada telepon langsung diangkat. Atau Ia iri dengan Whatsaap, Instagram dan Facebook, Yang notifikasinya mampu mengalihkan perhatian, yang beritanya dilihat berkali-kali sehari, yang kalimatnya dicermati bahkan dinanti. Atau al-Qur’an iri dengan teman sejenisnya, seperti Novel, Majalah, Buku-buku yng tebalnya berkali-kali lipat tapi mampu dilahap dengan cepat.

Al-Qur’an yang amat indah dengan segala kelebihannya, patut sebaiknya kita tahu tentangnya, karena ia akan cemburu ketika melihat kita tidak pernah peduli, mengetahui dan memperhatikannya. Ketahuilah kawan, jika al-Qur’an punya rasa cemburu, mungkin ia akan marah dan memutuskan hubungan dengan pemiliknya karena lalai tidak memprioritaskannya.

Namun, cemburunya al-Qur’an itu unik. Bukan sekedar cemburu karna egois tak diperhatikan. Ia tak sedih apalagi marah, Ia tak sedih apalagi merengek minta diperhatikan. Cukup baginya memberi pelajaran dengan membuat kita lupa kepadanya. Membuat bagian darinya yang melekat dalam ingatan, meluap satu persatu. Karena saat pihak lain cemburu, Ia akan meluapkan ingatan kita tentangnya yang membuat kita terlatih saat ingin kembali padaNya.

Al-Qur’an terlalu spesial untuk dibandingkan dengan apapun, terlalu mahal untuk di sejajarkan dengan apapun. Maka tak ada kamus cenburu dalam hidupnya.. Maka penuhi keinginannya agar rasa cemburunya kepada kita terobati dengan memperhatikan, menyayangi daan mencintainya. Semoga seiring waktu, Allah memberikan petunjuk agar kita bisa belajar dan mengkaji makna yang terkandung di setiap ayat-ayat al-Qur’an. Aaamiin…

Sumber : qureta.com

Translate »