Kaum Khawarij, mereka wara (sangat berhati-hati) dalam sebagian masalah, namun sangat mudah menghalalkan darah kaum Muslimin. Simak kisah pembunuhan Abdullah bin Khabbab berikut ini.
عن أبي مجلز قال بينما عبد الله بن خباب في يد الخوارج إذ أتوا على نخل فتناول رجل منهم تمرة فأقبل عليه أصحابه فقالوا له : أخذتَ تمرةً مِن تمر أهل العهد !!!
Dari Abu Mijlaz, ia berkata: ketika Abdullah bin Khabbab ditawan oleh kaum Khawarij. Ketika mereka mendapati sebuah pohon kurma, maka salah seorang dari mereka mengambil kurma (yang jatuh) dari pohon tersebut. Maka teman-temannya (sesama Khawarij) menemuinya dan berkata: “engkau telah mengambil kurmanya ahlul ‘ahdi (kafir mu’ahhad)”.
وأتوا على خنـزير فنفخه رجل منهم بالسيف ، فأقبل عليه أصحابه فقالوا له قتلتَ خنـزيراً مِن خنازير أهل العهد !!!
Kemudian ia mendapati seekor babi, lalu salah seorang dari mereka membunuh babi tersebut dengan pedang. Lalu orang-orang khawarij menemuinya dan berkata: “kamu telah membunuh babinya ahlul ‘ahdi (kafir mu’ahhad)”.
قال : فقال عبد الله : ألا أخبركم مَن هو أعظم عليكم حقا مِن هذا ؟
قالوا : مَن ؟
قال : أنا !! ما تركتُ صلاة ، ولا تركتُ كذا ، ولا تركتُ كذا !!
قال : فقتلوه !!!
قال : فلما جاءهم عليٌّ قال :أقيدونا بعبد الله بن خباب
قالوا : كيف نقيدك به وكلنا شرك في دمه ؟
فاستحل قتالهم
Maka melihat itu, Abdullah bin Khabbab berkata: “maukah aku kabarkan kepada kalian sesuatu yang lebih besar haknya dari itu semua (kurma dan babi)?”. Mereka berkata: “apa itu?”. Abdullah menjawab: “itu adalah aku, aku tidak meninggalkan shalat dan tidak meninggalkan ibadah ini dan itu”. Mendengar itu lantas kaum Khawarij membunuh Abddullah bin Khabbab. Ketika mereka menemui Ali bin Abi Thalib, beliau bertanya: “mengapa kalian tidak menyerahkan Abdullah bin Khabbab kepada kami?”. Mereka menjawab: “Bagaimana mungkin kami serahkan ia kepadamu? Sedangkan kesyirikan dalam darahnya lebih memberatkan kami (untuk membunuhnya)”. Mereka menganggap halal darahnya Abdullah bin Khabbab.
(Al Mushannaf, 7/560)
وقال الحافظ ابن حجر :
فاستعرضوا الناس – أي : الخوارج – فقتلوا مَن اجتاز بهم من المسلمين
Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan:
Kaum Khawarij menguji orang-orang dengan pertanyaan-pertanyaan, mereka pun membunuh orang dari kaum Muslimin yang jawabannya tidak sesuai dengan keinginan mereka.
ومرَّ بهم عبد الله بن خباب بن الأرت وكان واليا لعلي على بعض تلك البلاد ومعه سريَّة – أي : أمَة – وهي حامل فقتلوه وبقروا بطن سريته عن ولد!!!
Abdullah bin Khabbab bin Al Arat melewati mereka. Ketika itu ia adalah gubernur di sebagian daerah di pemerintahan Ali bin Abi Thalib. Dan ia memiliki budak wanita yang sedang hamil. Mereka pun membunuh Abdullah bin Khabbab dan merobek perut budaknya untuk mengeluarkan anaknya (untuk dibunuh juga).
فبلغ عليا فخرج إليهم في الجيش الذي كان هيأه للخروج إلى الشام فأوقع بهم بالنهروان ولم ينج منهم إلا دون العشرة ولا قتل ممن معه إلا نحو العشرة
Berita itu sampai kepada Ali. Lalu beliau menemui kaum khawarij bersama pasukan yang sedianya dipersiapkan untuk berangkat ke Syam (dalam rangka menghadapi pasukan Mu’awiyah -red). Maka Ali memerangi mereka (kaum khawarij) di Nahrawan. Tidak ada yang selamat dari mereka kecuali sekitar 10 orang saja. Dan tidak ada yang tewas dari pasukan Ali kecuali sekitar 10 orang saja” (Fathul Baari, 12/284)
Lihatlah begitu bengisnya kaum Khawarij dan mudahnya mereka menghalalkan darah kaum Muslimin.
Maka jangan ikuti para da’i dan ustadz khawarij, jangan ikuti da’i dan ustadz yang mentoleransi pemahaman khawarij. Pemahaman khawarij merusak akidah.
Dan jangan tertipu oleh baiknya akhlak mereka, zuhud dan wara’ mereka. Lihatlah Khawarij di zaman Ali adalah orang-orang yang wara’, namun sangat mudah sekali menghalalkan darah kaum Muslimin.
Semoga Allah memberi kita hidayah untuk istiqamah di atas Sunnah.
Sumber : Muslim.Or.Id
Recent Comments