“Wajibnya tiga kali sehari, tetapi saya biasanya melakukannya dua kali saja; di pagi hari sebelum berkegiatan dan malam ketika menjelang tidur,” itulah jawaban saya ketika diberi pertanyaan oleh dosen saya di kelas World Religion soal berapa kalikah saya harus sembahyang pada Tuhan saya dalam sehari.
Pertanyaan di atas penting untuk diungkapkan, mengingat tak banyak orang yang tahu bahwa orang Hindu juga sembahyang. Sama seperti pemeluk agama lain pada umumnya.
Dalam hal beribadah atau sembahyang guna mendekatkan diri kepada Tuhan, umat Hindu diajarkan untuk melakukannya sebanyak tiga kali dalam sehari. Pada pagi ketika akan memulai hari untuk berkegiatan (pukul 06.00), siang ketika beristirahat (pukul 12.00), dan malam ketika akan beristirahat malam setelah seharian melakukan kegiatan (pukul 18.00).
Agama Hindu juga mengenal ajaran yang disebut dengan Catur Marga Yoga. Ia adalah empat jalan yang bisa ditempuh dalam usaha manusia menuju Tuhan Yang Maha Esa. Adapun bagian-bagian dari Catur Marga Yoga adalah Bhakti Yoga, Karma Yoga, Jnana Yoga, dan Raja Yoga.
Bhakti Yoga adalah jalan menuju Tuhan dengan menyerahkan diri dengan tulus ikhlas sebagai penyembah yang penuh dengan kecintaan terhadap Tuhan beserta seluruh ciptaan-Nya. Contoh dari jalan ini adalah sembahyang teratur dengan penuh kasih dan dengan mengasihi semua makhluk.
Karma Yoga adalah jalan menuju Tuhan dengan perbuatan dan kebajikan tanpa pamrih atau berbuat dengan tidak terikat pada hasil, termasuk dengan tidak melandasi ibadahnya dengan ketakutan akan siksa neraka atau imbalan surga. Contoh dari jalan ini adalah dengan beryadnya secara tulus ikhlas baik kepada Tuhan, sesama, dan makhluk lain.
Jnana Yoga adalah jalan menuju Tuhan dengan jalan belajar ilmu pengetahuan dan filsafat agama. Contoh dari jalan ini adalah dengan tekun belajar ilmu pengetahuan duniawi maupun pengetahuan non-duniawi.
Raja Yoga adalah jalan menuju Tuhan dengan jalan rohani. Contoh dari jalan ini adalah dengan melakukan tapa, baik tapa brata, tapa yoga, maupun tapa shamadi.
Keempat bagian Yoga tersebut pada dasarnya memiliki tujuan akhir yang sama, yaitu untuk lebih dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa, hanya saja jalan yang ditempuh berbeda-beda.
Lantas, apa tujuan utama yang ingin digapai oleh umat Hindu? Jawabnya adalah kebahagiaan di dunia dan Moksa di akhirat kelak. “Mokshartham Jagatdhita ya ca iti dharma”. Begitu kami umat Hindu biasa menyebutnya.
Untuk mencapai kebahagiaan tersebut, sangatlah penting bagi umat Hindu untuk melaksanakan ajaran Catur Yoga. Haruskah keempat Yoga tersebut dijalankan?
Setiap orang bebas memilih jalan yang akan diambil sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing. Tidak ada larangan jika orang tersebut hanya melakukan satu atau dua dari empat jalan di atas. Seorang Hindu juga tidak harus berpegang pada satu jalan, alangkah baiknya jika keempatnya dilakukan secara harmonis.
“Ye yatha mam prapadyante tams tathaiva bhajamy aham, mama vartmanuvartante manusyah partha sarvasah” (Bhagawadgita, 4:11).
“Jalan manapun yang ditempuh untuk mencari-Ku, Aku akan memberinya anugerah yang setimpal. Semua orang mencari-Ku dengan berbagai cara, oh putra Partha.”
Ketika seseorang memilih untuk mengambil satu jalan, misalnya Bhakti Yoga, maka pilihan ini akan diterima dalam arti bahwa itu tidak disalahkan oleh Tuhan karena pilihan itu sangat bergantung pada kemampuan yang dimilikinya.
Mungkin orang lain memilih untuk mengambil Karma Yoga, Jnana Yoga, Raja Yogabahkan bisa melaksanakan keempat-empatnya.
Dari penjelasan di atas, munculah pertanyaan baru. Apakah cukup bagi orang tersebut untuk melaksanakan satu jalan saja? Apakah dia akan segera mendapatkan kebahagiaan duniawi dan Moksa di akhirat?
Untuk menjawab pertanyaan ini, umat Hindu diharapkan untuk dapat selalu kembali menyadari situasi, kondisi, dan kemampuan masing-masing.
Keempat jalan ini berkaitan satu sama lain. Satu jalan yang telah diambil akan menuntun kita untuk mengambil jalan yang lain. Dengan Bhakti Yoga yang mengajarkan untuk mencintai-Nya dan ciptaan-Nya, umat Hindu dituntun untuk melakukan kebajikan tanpa pamrih yaitu Karma Yoga.
Demikian juga jika seseorang telah menguasai ilmu pengetahuan dan teguh dalam filosofi agama yang menjadi jalan Jnana, maka hal ini akan menuntunnya untuk mulai mengambil jalan spiritual dengan mulai bermeditasi; brata, yoga, dan samadhi di Raja Yoga.
Jadi kesimpulannya, empat jalan yang diajarkan adalah wajib dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari bagi orang-orang yang benar-benar ingin lebih dekat dengan Tuhan. Hanya saja waktu pelaksanaannya harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing orang.
Keberadaan Catur Marga Yoga menjelaskan bahwa cara untuk lebih dekat dengan Tuhan bukan hanya dengan melakukan sembahyang. Ada banyak cara lain yang bisa diterapkan. Porsinya pun dapat disesuaikan seiring berjalannya waktu.
“Hem, enak ya jadi orang Hindu, sembahyangnya nggak banyak,” celetuk salah seorang teman yang dari tadi memerhatikan.
Sumber : qureta.com
Recent Comments