Artinya: “Diriwayatkan dari Jabir RA, bahwasanya Nabi bersabda: tatkala Jenazah Sa’ad bin Mu’adz di hadapan mereka, Arasynya Allah Dzat penyayang menjadi berguncang. (HR: Muslim).
Imam Nawawi dalam Syarah Muslim menjelaskan bahwa para ulama berbeda pendapat dalam memahami hadis ini. Pertama, memahami dari dzahirnya hadis bahwa arasy bergetar karena senang menyambut ruhnya Sa’ad bin Mu’adz. Dalam hal ini Arasy termasuk jisim (sesuatu yang membutuhkan tempat) yang mungkin bergerak atau diam Kedua, yang dimaksud arasy terguncang yaitu Malaikat yang menjaga arasy bergembira atas kedatangan ruhnya Saad bin Mu’adz.
Dalam Fatawa Dar Al-Ifta’Al-Misriyyah dijelaskan bahwa sahabat Sa’ad bin Mu’adz mendapatkan tempat yang mulia ini atas keberanian dalam menghadapi lawan saat perang Khandak, ia terkena anak panah lawan sehingga ia menjadi pahlawan yang mati dalam peperangan. Ini sebagai bukti Kecintaan kepada Nabi, walau nyawanya melayang demi membela kebenaran.
Dari sini dapat dipahami bahwa untuk mendapatkan kedudukan yang mulia dihadapan Allah dibutuhkan perjuangan yang maksimal tidak hanya harta bahkan nyawa taruhannya.
Sumber : Islam.co
Recent Comments