Sebuah hadits Nabi Muhammad Saw berbicara tentang “Menjaga lima keadaan sebelum datang  lima keadaan yang lainnya”. Hadits itu adalah (dengan sedikit perubahan redaksional) sebagai berikut: “Jagalah lima hal sebelum datang lima hal yang lain. Iaitu: Jaga masa sihat sebelum datang waktu sakit, jaga masa muda sebelum datang masa tua, jaga masa kaya sebelum datang waktu sempit, dan jaga masa hidup sebelum datangnya maut.”

                Hadits ini pernah sangat popular ketika dibuat syair dan nyanyikan oleh kelompok nasyid asal Malaysia, Raihan.Ana-anak kecil mendendangkan lagu itu, orang dewasa merenungkan kedalaman maknanya ketika mendengarkannya.Pesan yang terkandung dalam hadits di atas sangat universal dan ditujukan bukan hanya untuk umat Islam saja, tapi untuk seluruh manusia.Nabi Muhammad Saw meminta kita untuk memanfaatkan waktu sihat, muda, kaya, luang dan saat kita masih hidup, sebaik-baiknya.Sebelum semua yang kita miliki itu berubah 180 darjah menjadi kebalikkannya.

                Hadits ini saya sebut “ajaib” kerana memang makna yang terkandung di dalamnya sangat luar biasa. Saya cuba mengupas sedikit untuk menambah khazanah kita bersama.

  1. MANFAAT WAKTU SIHAT SEBELUM TERGOLEK SAKIT.

Kita akan merasakan berharganya sihat ketika sedang terbaring tidak berdaya di tempat tidur kerana sakit. Kalau kita dirawat di rumah sakit, kita makin merasakan betapa mahalnya keadaan sihat.Melihat pesakit, yang untuk bernafas saja harus dibantu dengan tabung oksigen, hati kita miris.Betapa Allah telah memberikan oksigen kepada kita dengan percuma, tapi tidak pernah kita sedari sehingga kita selalu lupa mensyukurinya.

                Memang, Sesutu yang kita miliki baru terasa sangat berharga ketika sudah hilang atau tidak lagi kita miliki.Begitu juga dengan kesihatan. Ketika ia hilang dari kita, dunia bagaikan hanya seluas ruang di mana kita terbaring atau dirawat. Oleh kerana itu Nabi Muhammad Saw mengingatkan, agar kita memanfaatkan saat-saat sihat untuk melakukan aktiviti yang positif dan produktif. Sebab ketika kita sedang sakit, kita akan disibukkan oleh upaya menyembuhkan penyakit. Walau ada juga orang-orang yang dalam keadaan sakit sekalipun, tapi masih tetap boleh melakukan hal-hal positif dan produktif.Tipe orang seperti ini memang sangat jarang kerana mereka adalah tipe pejuang sejati.Tapi yangjelas, dalam masalah kesihatan, Islam sangat preventif.Prinsipnya “lebih baik mencegah daripada mengubati”.

                Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad Saw pernah bersabda: “Pertanyaan pertama yang diajukan kepada seorang hamba pada hari Kiamat kelak mengenai kenikmatan dunia adalah, ‘Bukankah Aku telah memberimu badan yang sihat?’…” (HR. At-Tirmidzi).

                Ternyata berbadan sihat itu juga harus dipertanggungjawabankan di hadapan Allah di Yaumil Mahsyar kelak.Maka alangkah ruginya bila keadaan sihat itu disia-siakan. Apalagi kalau badan yang sihat itu “sengaja” dibuat sakit dengan cara mengkonsumi makanan dan minuman yang haram atau dirosak dengan dadah.

  1. GUNAKAN MASA MUDA SEBELUM TUA

Masa muda adalah masa di mana tenaga seseorang sedang melimpah ruah.Dia laksana magma yang siap meledakkan gunung yang tinggi lagi kukuh.Potensinya untuk melakukan sesuatu yang besar sangat mungkin terjadi di msa ini.Ini bukan bererti di masa tua seseorang tidak boleh melakukan sesuatu yang hebat.Tidak begitu. Saya ingin katakan,  seseorang yang pandai memanfaatkan usia mudanya, dai tidak akan kehilangan idea-idea segar dan kreatif ketika usia tua menghampirinya. Dia tetap boleh berkarya maksimal.

                Ingat saja Rasulullah Saw, mengemban risalah kenabian justeru di usia matang, 40 tahun. Dan setelah itu, beliau mengukir prestasi yang luar biasa hebat, sangat monumental dan fenomenal.Iaitu membangun masyarakat Rabbani yang agaliter di mana keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu dan kesejahteraan disebarluaskan.Di masa kita, ada petinju kelas berat legendaris, George Foreman, yang menjadi juara dunia kelas berat di usianya yang cukup gaek, 50 tahun. Sedang saat itu, petinju seangkatan dengannya seperti Muhammad Ali, Ken Norton, Joe Frezer, Joe Bugner dan lain-lain sudah lama meninggalkan ring tinju.

                Rasulullah Saw sangat mengetahui potensi besar terjadinya perubahan., kemenangan dan kejayaan berada pada kaum muda. Makanya beliau berhijrah ke Yatsrib (yang kemudian berganti nama menjadi Madinah), orang-orang yang memuluskan perjalanan hijrah beliau dan Abu Bakar ra. Adalah para pemuda. Mereka adalah Ali bin Abi Talib ra, Abdullah bin Abu Bakar ra., Asma binti Abu Bakar ra., dan Amir bin Fuhairah (mantan budak Abu Bakar ra.) yang semuanya belum berusia 30 tahun. Bahkan menjelang kahir hayatnya, beliau masih sempat mengangkat Usamah bin Zaid ra sebagai Panglima Perang, pada hal saat itu Usamah masih berusia 18 tahun.

                Masa muda adalah masa-masa produktif dan alangkah baiknya kalau digunakan untuk melakukan aktiviti yang positif.Oleh kerana itulah, Rasulullah Saw mewanti-wanti agar kita memanfaatkan dengan sebaik-baiknya.Jangan sampai ketika uban sudah memenuhi kepala, gigi sudah tanggal satu demi satu, mata sudah mulai rabun, berdiri sudah tidak boleh tegak lagi, barulah kita sedar pada kenyataan kalau kita sudah tua.Masa muda adalah masa yang paling baik untuk berinvestasi kesihatan dengan membiasakan diri berolah raga. Agar kebiasaan ini boleh terus berlanjutan di usia tua.

  1. MANFAAT SAAT SEDANG BANYAK HARTA SEBELUM MISKIN PAPA

Hidup bagaikan roda pedati, kadang di atas kadang di bawah. Roda pedati akan terus berputar. Begitu kata pepatah. Ya, kita memang tidak tahu apa kan terjadi pada kita besok atau lusa. Semua rahsia kehidupan sepenuhnya berada dalam Kekuasaan Alla S.W.T. Kita hanya diminta menjalani sebaik-baiknya.Termasuk ketika kita diberi kelimpahan harta dan keluasan rezeki.

                Ketika kita sedang berada dalam kelapangan rezeki, maka manfaatkanlah untuk kebaikan.Tunaikan hak orang-orang miskin yang ada dalam harta kita.Kerana sesungguhnya di dalam kekayaan kita ada hak kaum dhuafa.Masa-masa banyak harta adalah saat yang paling baik untuk berbagi kepada saudara-saudara kita yang tidak beruntung secara ekonomi.Allah memberikan kesempatan yang begitu luas kepada kita untuk beramal soleh dengan harta benda ketika kita sedang kaya raya.

                Dalam Islam, kekayaan juga merupakan ujian di samping juga amanah. Banyak orang berhasil lulus dari ujian kemiskinan dan kesusahan hidup, tetapi gagal ketika Allah uji mereka dengan kekayaan. Mereka jadi lupa diri, bakhil, kemaruk dan sombong. Mereka tidak sedar, bahawa apa yang mereka capai sekarang ujian dari Allah. Oleh kerana itulah Nabi Muhammad Saw mengingatkan agar kita berhati-hati dengan kekayaan yang sedang menglikupi kita.Jangan sampai kita dininabobokan oleh harta benda sampai lupa beramal soleh dengan harta itu.

                Masa kaya adalah masa “menanam” kebaikan dan kebajikan sebanyak-banyaknya. Juga melakukan langkah-langkah strategis untuk masa depan yang tidak boleh kita prediksi, misalnya dengan mengambil asurasi dana pension, dana kesihatan atau dana pendidikan. Agar keika, Allah takdirkan kita berada “ di bahagian bawah roda pedati”, kita tidak merasakan terlalu jatuh. Kalau kita sudah jatuh miskin, barulah timbul kesedaran “seandainya”.“Seandainya saya jadi orang kaya lagi, saya mahu membangun masjid”.Atau, “Seandainya saya jadi orang kaya, saya ingin membangun rumah sakit khusus untuk orang miskin.”Sayang, saat itu mereka sedang jatuh miskin.

  1. MANFAAT WAKTU LUANG SEBELUM KESIBUKAN MENGEPUNG

Bagi orang-orang yang aktiviti hariannya seabreg, mencari waktu luang sangat sulit.Untuk makan sendiri saja, kita sering lupa kerana terlalu di sibukan oleh pekerjaan.Bahkan untuk sekadar makan satu meja di rumah dengan keluarga juga harus diagendakan jauh-jauh hari.Rumah bagi mereka boleh jadi hanya sebagai tempat persinggahan sahaja.Komunikasi dengan keluarga barangkali kebanyakan hanya melalui telefon bimbit atau SMS.Jarang sekali bertatap muka.

                Nabi Muhammad Saw adalah manusia yang sibuk.Beliau memimpin Negara Kota Madinah, berdakwah, mengajar, menerima tamu dan utusan Negara lain, terkadang memimpin pasukan menghadapi musuh dan lain sebagainya.Kendati demikian, beliau tetap mempunyai waktu untuk keluarga.Untuk bercengkarama dan bercanda dengan ister-isteri, anak dan cucu beliau.Tidak ada sesaatpun waktu luang yang dibiarkan berlalu begitu saja oleh beliau tanpa aktiviti yang bererti.

                Kita memang harus pandai-pantai mengatur kegiatan, terutama saat kita sedang diberi keluangan waktu oleh Allah.Boleh kita manfaatkan untuk bersilaturrahim dengan saudara atau teman, membaca buku, menghadiri seminar, berolah raga secara rutin, sosialisasi dengan tetangga di rumah dan sebagainya. Siapa tahu suatu saat nanti tiba-tiba kita dikepung oleh kesibukkan yang luar biasa, yang membuat kita tidak boleh melakukan aktiviti lain kecuali pkerjaan kita sendiri.

  1. MANFAATKAN HIDUP SEBELUM MAUT DATANG.

Hidup dan mati adalah ujian dari Allah. Ini seperti yang Allah firmankan dalam Al-Quran “(Allah) yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang baik amalannya…” (QS. Al-Mulk {67}:2)

                Kalau Allah menguji kita, bukan bererti Dia “tidak tahu” siapa di antara kita yang baik amalannya.Kata-kata itu ditujukan buat kita, manusia.Bukan buat Allah.Sebab Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Tanpa mengujipun Allah sudah tahu siapa kita, A sampai Z. Bahkan lebih tahu daripada kita sendiri. Entah mengapa Allah menyebutkan “mati” lebih dahulu daripada “hidup”.Pada hal sebelum mati, kitaberhadapan dengan kehidupan.Tapi yang jelas, Allah mengingatkan kita kalau mati adalah ujian, begitu juga hidup.Biarlah maksud sebenarnya Allah sendiri saja yang tahu, dan tafsirnya kita serahkan kepada para ahli tafsir yang lebih mempunyai kapasiti ilmu untuk itu daripada saya. Kerana kalau saya kutip pendapat para mufasir dalam buku ini, akan terlalu jauh dari yang sebenarnya ingin saya sampaikan.

                Orang yang sangat menjaga kesihatan adalah orang yang pandai menggunakan kesempatan di waktu hidup.Kerana badan atau tubuh adalah amanah dari Allah yang harus dijaga agar jagan sampai rosak kerana penyakit. Mereka tidak mahu jatuh sakit., meskipun kegiatan mereka demikian padat dan sangat menyita waktu. Mereka senantiasa menjaga  pola makan, tidak mengkonsumi alcohol, tidak merokok dan menjauhkan kegiatan yang boleh menjerumuskan mereka pada penyakit.

                Sewajarnya kalau kita gunakan hidup di dunia ini sebaik mungkin, agar tidak timbul penyesalan ketika nanti kita dibangkitkan dari kematian.Bahwa ternyata, kita telah mensia-siakan hidup yang sangat berharga ini.Sayangnya, ketika kematian menjemput, habis sudah harapan untuk melakukan sesuatu yang ingin kita lakukan semasa hidup di dunia.Tidal ada lagi kesempatan untuk berbuat baik atau menebarkan kebajikan.

Catatan:Ibnu Abbas

Translate »