Jakarta – Kemunculan Dajjal pada akhir zaman kelak bertujuan agar orang-orang mengakui kekuasaan dan menjadi pengikutnya. Sejumlah keterangan hadits menjelaskan tempat-tempat keluarnya makhluk pembohong besar tersebut.
Kemunculannya sebagai salah satu tanda-tanda datangnya hari kiamat. Rasulullah SAW dalam haditsnya pernah bersabda,
مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ
Artinya: “Tidak ada satu pun mahluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya lebih besar dari Dajjal.” (HR Muslim)
Secara bahasa, kata Dajjal berasal dari bahasa Arab Dajjala yang bermakna menutupi (sesuatu). Menurut kamus Lisanul ‘Arab, ada beberapa pendapat perihal definisi dari namanya tersebut.
Pertama, ada pendapat yang menyebutkan bahwa arti menutupi tersebut karena ia sosok pembohong yang suka menutupi kebenaran dengan kepalsuan. Pendapat lain menyebutkan bahwa karena ia menutupi bumi dengan bilangannya yang besar.
Dajjal muncul sebagai sosok yang ahli dalam agama dan cerdas dalam ilmu pengetahuan. Sebab itulah, banyak orang yang tertipu dengannya dan menganggap dirinya sebagai Tuhan.
Tempat Keluarnya Dajjal pada Hari Kiamat
Berkenaan mengenai lokasi keluarnya Dajjal pernah dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW. Dikutip dari buku Kiamat oleh Manshur Abdul Hakim, Rasulullah SAW mengatakan malapetaka selalu datang dari arah timur
مِنْ هَا هُنَا جَاءَتِ الْفِتَنُ نَحْوَ الْمَشْرِقِ وَالْجَفَاء وَغِلَظُ الْقُلُوبِ فِي الْفَدَّادِينَ أَهْلِ الْوَبَرِ عِنْدَ أُصُولِ أَذْنَابِ الْإِبِلِ وَالْبَقَرِ فِي رَبِيعَةَ وَمُضَرَ
Artinya: “Dari sini datang fitnah ke arah timur. Kekurangajaran dan kekasaran serta kekerasan hati merupakan sifat-sifat para penggembala unta dan lembu di kalangan suku Rabii’ah dan Mudhar.” (HR Bukhari)
Hal itu senada dengan lokasi kemunculan Dajjal yang disebutkan akan keluar dari arah timur. Rasulullah SAW bersabda,
أتى الْمَسِيحُ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ هِمَّتُهُ الْمَدِينَةُ حَتَّى يَنْزِلَ دُبُرَ أُحُدٍ ثُمَّ تَصْرِفُ الْمَلَائِكَةُ وَجْهَهُ قِبَلَ الشَّامِ وَهُنَالِكَ يَهْلِكُ
Artinya: “Al-Masiih (Dajjal) akan datang dari arah timur dan tujuannya adalah Madinah, hingga dia sampai di baik Gunung Uhud. Lalu para malaikat menghalaunya ke Syam dan dia di sana binasa.” (HR Muslim)
Ada beberapa wilayah di arah timur yang disambangi Dajjal. Salah satunya adalah wilayah Khurasan. Hal ini disandarkan pada hadits yang berbunyi,
يَخْرُجُ مِنْ أَرْضِ بِالْمَشْرِقِ يُقَالُ لَهَا خُرَاسَانُ يَتْبَعُهُ أَقْوَامٌ كَأَنَّ وُجُوهَهُمْ الْمَجَانُ الْمُطْرَقَةُ
Artinya: “Dajjal akan keluar dari daerah timur yang bernama Khurasan. Dia akan diikuti oleh orang-orang yang berwajah seperti perisai.” (HR Tirmidzi, Ahmad, dan Hakim)
Selain itu, dijelaskan Dajjal akan mendatangi sebuah jalan antara Syam dan Irak. Rasulullah SAW bersabda dalam riwayat hadits yang bersumber dari Hakim dari an-Nawwaas bin Sam’aan,
إنَّهُ يَخْرُجُ مِنْ خَلَّةٍ بَيْنَ الشَّامِ وَالْعِرَاقِ فَعَاثَ يَمِينًا وَعَا شِمَالاً يَا عِبَادَ الله البتوال
Artinya: “‘Dia akan keluar dari sebuah jalan antara Syam dan Irak. Kemudian dia melakukan perusakan ke tempat-tempat di sekitarnya. Wahai hamba-hamba Allah, teguhlah pada keyakinan agama kalian.” (HR Muslim dan Abu Dawud)
Berkenaan dengan lokasi keluarnya Dajjal, Abu Bakar Ash Shiddiq pernah mengatakan Dajjal akan muncul di Kota Marw, Irak.
Abdullah bin Amru bin Ash lalu bertanya kepada seorang laki-laki yang tinggal di Irak, “Di negeri kalian ada sebuah wilayah yang bernama Kuutsi, yang mempunyai danau asin dan pohon kurma?”
Orang itu menjawab, “Ya, ada.” Abdullah melanjutkan, “Dari sanalah Dajjal akan muncul.” (HR Thabrani)
Sebaliknya, Dajjal tidak dapat mendatangi wilayah Madinah dan Makkah. Salah satu hadits yang menjelaskan mengenai kemuliaan Makkah dan Madinah adalah hadits yang bersumber dari Imam Malik RA yang kemudian sampai pada Abu Hurairah RA.
“Setiap jalanan Madinah terdapat malaikat sehingga tha’un dan Dajjal tidak dapat memasukinya.” (HR Bukhari dan Muslim)
Makkah juga menjadi kota suci yang dilindungi para malaikat dari Dajjal. Bersumber dari Ash Shahih yang menyebutkan. “Dajjal tidak akan masuk Makkah dan Madinah karena dihalangi para malaikat.”
Meski demikian, Dajjal tetap dapat mendatangi wilayah sekitar Madinah. Menurut keterangan hadits, Dajjal akan singgah di sebuah padang gersang dekat kota Madinah.
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Muslim yang kemudian dikisahkan dari Abu Said Al Khudri RA. Abu Said mengutip cerita Rasulullah SAW yang dinukil dari dinukil dari Imam Abu Husain Muslim bin Hajjaj al Qusyairi An-Naisaburi dengan penerjemah Abu Ahsan bin Usman dalam Kitab Fitnah: Seri Mukhtashar Shahih Muslim.
Dampak kedatangan Dajjal yang singgah di sekitar kota tersebut membuat orang-orang kafir yang berada di dalamnya berbondong-bondong keluar menemui Dajjal. Penduduk yang tersisa hanyalah mereka yang senantiasa menjaga keimanannya sebagaimana disebutkan dalam riwayat hadits terdahulu.
Sumber: detik.com
Recent Comments