REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Jika merujuk pada Alquran, sesungguhnya Allah SWT telah menggambarkan perilaku menyimpang ini pada kisah kaum Sodom, yaitu kaumnya Nabi Luth AS.
Tidak tanggung-tanggung, Allah SWT mendeskripsikan kisah ini dalam 85 ayat yang tersebar dalam 12 surat berbeda, antara lain yang tercantum dalam QS Al Anbiya: 74-75, QS Al `Araf: 80-84, dan QS Hud: 77-83.
Ini mengisyaratkan bahwa perilaku menyimpang tersebut sangat berbahaya. Karena itu, perilaku tersebut mendapat perhatian ajaran Islam.
Kaum Sodom merupakan prototipe masyarakat yang sudah terbiasa dengan perilaku homoseksual dan lesbian. Semua warga pendatang yang masuk ke wilayah mereka menghadapi dua kemungkinan.
Jika pendatang tersebut membawa kafilah dagang yang banyak, ia akan berhadapan dengan perampasan barang dagangan. Jika memiliki wajah yang tampan, ia akan menjadi rebutan kaum lelaki Sodom.
Sebaliknya, jika ia adalah perempuan muda yang cantik, kaum perempuan Sodom-lah yang berebut untuk mendapatkannya.
Di tengah kerusakan moral yang sangat luar biasa parahnya, diutuslah Nabi Luth AS oleh Allah SWT.
Nabi Luth tidak henti-hentinya berseru kepada kaumnya untuk meninggalkan perbuatan menyimpang tersebut karena tidak sesuai dengan hikmah di balik penciptaan pria dan wanita. Perilaku tersebut juga bertentangan dengan fitrah dan naluri manusia yang sebenarnya.
أَتَأْتُونَ الذُّكْرَانَ مِنَ الْعَالَمِينَ وَتَذَرُونَ مَا خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ ۚ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ عَادُونَ
Nabi Luth bertanya, “Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia? Lalu, kamu tinggalkan istri-istri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas.” (QS Asy Syuara ayat 165-166)
Mendapat pertanyaan tersebut, reaksi kaum Nabi Luth tidak hanya menolak dakwahnya, bahkan mengancam akan mengusirnya jika beliau tidak segera menghentikan ajakannya tersebut.
قَالُوا لَئِنْ لَمْ تَنْتَهِ يَا لُوطُ لَتَكُونَنَّ مِنَ الْمُخْرَجِينَ “Mereka menjawab, “Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, benar-benar kamu termasuk orang-orang yang diusir.” (QS Asy Syuara ayat 167)
Telinga dan hati kaumnya telah dipenuhi oleh bujuk rayu setan yang tiada henti menggoda mereka. Akibatnya, nasihat dan peringatan Nabi Luth hanya masuk melalui telinga kanan dan keluar melalui telinga kiri.
Nabi Luth pun berdoa kepada Allah SWT agar Allah SWT melindungi dirinya, keluarganya, dan pengikutnya dari kekejaman dan kebejatan akhlak kaumnya.
رَبِّ نَجِّنِي وَأَهْلِي مِمَّا يَعْمَلُونَ “(Luth berdoa): “Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan.” (QS Asy Syuara ayat 169)
Dia memohon agar kaumnya diberikan azab sebagai pelajaran bagi kaum-kaum di sekelilingnya dan bagi generasi manusia sesudahnya. Akhirnya, Allah SWT pun mengabulkan permohonannya.
Lalu, Allah SWT pun mengirim dua orang malaikat yang menyamar sebagai pemuda yang tampan untuk mendatangi langsung rumah Nabi Luth.
Malaikat yang menyamar ini menyampaikan kabar gembira akan kelahiran Nabi Ishaq AS, putra Nabi Ibrahim AS, mengingat Nabi Luth adalah anak dari paman Nabi Ibrahim.
Mereka pun menyampaikan kabar bahwa mereka diutus Allah SWT untuk menghancurkan kaum Sadum yang sudah sangat sesat itu.
Para malaikat itu sampai di Sodom setelah sempat bertemu dengan seorang gadis cantik yang tidak lain adalah putri Nabi Luth. Mereka bertanya tentang kemungkinan untuk diterima sebagai tamu di rumah keluarga gadis tersebut.
Mendengar permintaan tersebut, sang gadis mengatakan bahwa ia harus merundingkan dulu permintaan tersebut dengan keluarganya.
Meski sempat ragu karena khawatir tamu tersebut mendapat gangguan kaumnya, akhirnya Nabi Luth pun menerima mereka. Ia meminta keluarganya untuk merahasiakan kedatangan tamunya tersebut.
Akibat pengkhianatan istri Nabi Luth, bocorlah berita kedatangan pemuda-pemuda tampan di rumah beliau. Tanpa diperintah, masyarakat pun datang menghampiri dan mendesak Nabi Luth untuk menyerahkan tamunya tersebut.
Nabi Luth pun menolak. Namun, kaumnya memaksa masuk dan berusaha menjebol pintu rumahnya. Akhirnya, ia menyampaikan kepada tamunya bahwa beliau tidak sanggup menahan kaumnya yang mencoba memaksa masuk.
Menghadapi situasi seperti itu, kedua malaikat yang sedang menyamar itu kemudian membuka identitas diri mereka dan menyampaikan kabar yang sebenarnya.
Kemudian, keduanya meminta Nabi Luth beserta keluarganya untuk segera meninggalkan daerah tersebut dan jangan sekali-kali menoleh ke belakang untuk melihat apa yang terjadi. Mendengar perintah tersebut, berjalanlah Nabi Luth beserta keluarganya keluar dari Sodom.
Namun, istri Nabi Luth yang tidak percaya kepada suaminya menoleh ke belakang karena ragu terhadap peringatan malaikat yang menyamar tersebut.
Akhirnya, Allah SWT pun menghujani kaum Sodom dengan hujan batu sehingga hancurlah seluruh wilayah Sodom (QS As Syuara: 173), termasuk istri Nabi Luth yang juga ikut binasa (QS As Syuara: 171). Sementara itu, Nabi Luth dan kedua putrinya selamat dan terhindar dari malapetaka tersebut.
*Naskah penggalan dari artikel Prof Didin hafidhuddin yang tayang di Harian Republika 2009
Sumber: iqra.republika.co.id
Recent Comments