REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Israel menggunakan surat Al Ankabut ayat 14 sebagai alat propaganda. Selain itu, Israel juga pernah menggunakan ayat Alquran lainnya seperti Surat Al Fil dan Surat Al Maidah.
Israel menggunakan ayat-ayat ini untuk membenarkan aksi-aksinya terhadap Palestina. Ketua Umum Al Washliyah KH Masyhuril Khamis menjelaskan bahwa propaganda menggunakan Al quran bisa menjadi ciri fitnah sebelum Dajjal datang.
Kiai Masyhuril menyebutkan Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda bahwa kelak Dajjal akan diikuti oleh tujuh puluh ribu orang Yahudi dari Ashbahan (sekarang masuk wilayah Iran) yang memakai baju tebal berjahit (HR. Muslim).
“Dari hadist ini maka sangat dimungkinkan jika semakin berkuasanya Yahudi itu menunjukan semakin dekat kedatangan Dajjal,”ujar dia kepada Republika.co.id, Senin (11/12/2023).
Artinya semakin dekat dengan datangnya hari kiamat. namun hal ini tentu tidak bisa dipastikan kecuali jika sudah terjadi, cukup menjadi pengingat diri untuk selalu waspada.
Umat lslam sebaiknya terus waspada, mawas diri, dan semakin cerdas membaca tanda zaman. Terutama ketika menyikapi propoganda Yahudi, kiai berharap umat Islam tidak mesti reaktif, emosional sebab propoganda Yahudi akan terus datang dan itu bagian perang kita saat ini.
Tentara zionis Israel menyebarkan potongan surat al Ankabut ayat 14 kepada warga Palestina di Gaza. Potongan surat itu diduga sebagai peringatan Israel yang akan menimpakan azab berupa banjir besar kepada warga Gaza.Israel berencana membanjiri terowongan Hamas dengan memompa air laut.
Padahal, kandungan surat Al Ankabut ayat 14 itu menceritakan tentang dakwah Nabi Nuh as saat mengajak umatnya untuk menyembah Allah swt. Kepada kaumnya, Nuh memerintahkan agar mereka taat kepada ajaran tauhid, jika tidak, maka ancaman Allah sangat nyata. Dakwah tersebut dilakukan Nabi Nuh selama 950 tahun lamanya, tetapi kaumnya tetap ingkar. Hingga akhirnya Allah menenggelamkan mereka dengan angin topan dan banjir besar karena kekufuran mereka.
“Sungguh kami benar-benar telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian, mereka dilanda banjir besar dalam keadaan sebagai orang-orang zalim.” (QS Al Ankabut ayat 14).
Selain surat Al Ankabut ayat 14, Israel juga kerap menggunakan ayat-ayat Alquran untuk melegitimasi aksinya. Di antaranya yaitu:
Surat Al Fil
Pada pengeboman Israel ke Gaza di bulan Mei 2021, Israel melalui akun resminya mengunggah cicitan dalam bahasa Arab yang membuat umat Muslim marah dan protes. Sebab, cicitan tersebut mengutip ayat-ayat Alquran yang membenarkan aksi pemboman di Gaza. Cicitan yang dibagikan pada Selasa pagi berisi surat Al-Fil yang artinya gajah
Selain itu, mereka juga menyertakan foto gumpalan asap dari sebuah gedung setelah serangan udara Israel. Dalam Islam, surat tersebut menceritakan periode pra-Islam yang di mana pasukan terdiri gajah berperang menyerang kota Suci Makkah. Mereka dikalahkan oleh kawanan burung yang menjatuhkan batu ke para prajurit.
Dalam cicitan selanjutnya, akun tersebut mengatakan pembenarannya. “Ini adalah pengingat kemampuan Tuhan untuk mendukung mereka yang benar atas kebohongan, terutama karena Hamas adalah tangan Iran yang berusaha untuk menyulut wilayah tersebut. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menargetkan target Hamas di Gaza,” tulisnya di akun @IsraelArabic.
Kesimpulannya, militer Israel menyamakan dirinya dengan burung-burung yang menyelamatkan kota Makkah. Sementara Hamas diposisikan pada tentara perang gajah
Surat Al Maidah ayat 41
Israel juga sering mengutip surat Al Maidah ayat 41 yang berbunyi:
يَا قَوْمِ ادْخُلُوا الْأَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِي كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِكُمْ فَتَنْقَلِبُوا خَاسِرِينَ {المائدة:21}.
“(Nabi Musa AS berkata), Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari ke belakang (karena takut kepada musuh) sehingga kamu menjadi orang-orang yang merugi” (QS Al Maidah ayat 21).
Ayat itu dijadikan oleh orang Yahudi sebagai dasar atau bukti bahwa tanah Palestina milik mereka. Padahal, yang dituju dari ayat tersebut, yakni kaum yang diperintahkan untuk memasuki tanah Palestina adalah para pengikut Nabi Musa AS yang beriman kepada Allah SWT.
Hal itu tak lepas karena Nabi Musa AS dan semua nabi, agama mereka adalah Islam. Dasarnya ialah surat Ali Imran ayat 19 dan surat Yunus ayat 84.
Allah SWT berfirman:
اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَاِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ
“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya” (QS Ali Imran ayat 19).
Dalam Surat Yunus dikatakan: “Dan Musa berkata, ‘Wahai kaumku! Apabila kamu beriman kepada Allah, maka bertawakallah kepada-Nya, jika kamu benar-benar orang Muslim (berserah diri)'” (QS Yunus ayat 84).
Namun, tetap saja orang-orang Yahudi mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT meski nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad telah diambil sumpahnya untuk mengaku kenabian Muhammad SAW. Alquran bahkan mengabadikan bagaimana para nabi (sebelum Nabi Muhammad) berjanji kepada Allah untuk mengakui kenabian Muhammad SAW. Hal ini dengan terang tercantum dalam surat Ali Imran ayat 81:
“Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: ‘Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya.’ Allah berfirman: ‘Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?’ Mereka menjawab: ‘Kami mengakui.’ Allah berfirman: ‘Kalau begitu, saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu'” (QS Ali Imran ayat 81).
Sumber: iqra.republika.co.id
Recent Comments