Jakarta -Terdapat dua orang istri nabi yang diazab oleh Allah SWT karena durhaka kepada-Nya. Salah satunya adalah istri Nabi Nuh AS. Lalu, bagaimanakah kisah istri Nabi Nuh yang durhaka itu?
Disebutkan di dalam Al-Qur’an, istri Nabi Nuh AS dan Nabi Luth AS adalah dua perempuan yang durhaka kepada Allah SWT dan kepada suaminya. Tentu saja, mereka pasti mendapat azab dari-Nya meskipun menyandang gelar istri nabi sebab Allah SWT Maha Adil.
Allah SWT berfirman dalam surah At-Tahrim ayat 10 yang berbunyi,
ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوا امْرَاَتَ نُوْحٍ وَّامْرَاَتَ لُوْطٍۗ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتٰهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا وَّقِيْلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدّٰخِلِيْنَ ١٠
Artinya: “Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang kufur, yaitu istri Nuh dan istri Lut. Keduanya berada di bawah (tanggung jawab) dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami, lalu keduanya berkhianat kepada (suami-suami)-nya. Mereka (kedua suami itu) tidak dapat membantunya sedikit pun dari (siksaan) Allah, dan dikatakan (kepada kedua istri itu), “Masuklah kamu berdua ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).”
Lantas, bagaimanakah kisah istri Nabi Nuh yang durhaka itu? Berikut penjelasannya.
Azab Istri Nabi Nuh AS yang Durhaka
Mengutip dari buku Tafsir Qashashi Jilid IV: Umat Terdahulu, Tokoh, Wanita, Istri, dan Putri Nabi Muhammad SAW karya Sofyan Hadi, istri Nabi Nuh AS adalah wanita yang durhaka sebab selalu membenci kegiatan dakwah suaminya yang merupakan seorang nabi.
Seperti yang diketahui, Nabi Nuh AS hidup berdakwah untuk meluruskan akidah umatnya selama ratusan tahun, tepatnya 950 tahun lamanya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam surah Al-Ankabut ayat 14 yang berbunyi,
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَلَبِثَ فِيْهِمْ اَلْفَ سَنَةٍ اِلَّا خَمْسِيْنَ عَامًا ۗفَاَخَذَهُمُ الطُّوْفَانُ وَهُمْ ظٰلِمُوْنَ ١٤
Artinya: “Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian, mereka dilanda banjir besar dalam keadaan sebagai orang-orang zalim.”
Selama seribu kurang lima puluh tahun inilah Nabi Nuh AS berdakwah tak kenal lelah kepada kaumnya. Namun, karena watak umat beliau yang sangat bebal, beliau pun hanya memiliki sedikit pengikut.
Selama 950 tahun ini pula, keadaan rumah tangga Nabi Nuh AS tidak stabil. Terlebih lagi, Nabi Nuh AS hidup jauh dari kemewahan dan penuh dengan kesederhanaan, atau bahkan bisa dibilang hidup miskin.
Harta yang dimiliki Nabi Nuh AS habis digunakan untuk berdakwah di jalan Allah SWT dan membantu orang-orang miskin. Beliau juga tidak mengharap apa pun dari dakwah yang disebarkannya sehingga tidak mungkin bagi beliau untuk mendapat penghasilan dari jihadnya itu.
Kondisi ekonomi yang tidak stabil inilah yang kemudian memicu istri Nabi Nuh AS untuk berkhianat kepada beliau. Konon disebutkan, bahwa pada saat rumah tangga yang tidak stabil itulah datang seorang nenek hendak menyogok istri Nabi Nuh AS.
Nenek itu membawa setumpuk uang kepada istri Nabi Nuh AS dengan syarat dia bersedia menjadi mata-mata pemuka kaum Nabi Nuh AS yang durhaka. Ternyata, nenek tadi adalah setan yang menyamar menjadi manusia.
Istri Nabi Nuh AS yang durhaka ini tentu menerima dengan senang hati tawaran tersebut. Akhirnya ia pun menjadi pengkhianat yang melaporkan setiap aktifitas dakwah Nabi Nuh AS kepada orang-orang kafir.
Terlebih lagi, istri Nabi Nuh AS juga berhasil mempengaruhi dan mendidik anaknya yang bernama Kan’an untuk juga turut durhaka kepada ayahnya. Usahanya untuk mengkafirkan anaknya yang lain, Sam, Ham, dan Yafits, gagal. Mereka tetap berada di jalan Allah SWT.
Akhirnya, janji Allah SWT untuk orang-orang yang durhaka kepada-Nya pun terjadi. Seluruh bumi dipenuhi oleh air yang muncul dari permukaan bumi dan dari langit. Banjir yang sangat dahsyat pun tidak terelakkan.
Saat itulah, istri Nabi Nuh AS yang durhaka bersama anaknya, Kan’an turut ditenggelamkan oleh Allah SWT bersama orang-orang kafir lainnya.
Nabi Nuh AS sudah berusaha sekuat tenaga untuk mengajak anak dan istrinya tersebut naik ke atas kapal. Namun, mereka tetap durhaka dan tidak mau mendengar beliau bahkan sampai akhir hayatnya.
Nabi Nuh AS berdoa kepada Allah SWT untuk menyelamatkan anak dan istrinya tersebut dari azab-Nya yang sangat dahsyat. Namun, Allah SWT berkata lain. Dia berfirman dalam surah Hud ayat 46 yang berbunyi,
قَالَ يٰنُوْحُ اِنَّهٗ لَيْسَ مِنْ اَهْلِكَ ۚاِنَّهٗ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ فَلَا تَسْـَٔلْنِ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗاِنِّيْٓ اَعِظُكَ اَنْ تَكُوْنَ مِنَ الْجٰهِلِيْنَ ٤٦
Artinya: Dia (Allah) berfirman, “Wahai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu karena perbuatannya sungguh tidak baik. Oleh karena itu, janganlah engkau memohon kepada-Ku sesuatu yang tidak engkau ketahui (hakikatnya). Sesungguhnya Aku menasihatimu agar engkau tidak termasuk orang-orang bodoh.”
Sumber: detik.com
Recent Comments