REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bani Israil kerap berlaku sombong dalam kehidupan, mereka juga mengklaim diri sebagai makhluk dengan kasta termulia. Tabiat sombong ini rupanya telah diungkapkan Alquran. Allah juga menjabarkan dosa-dosa Bani Israil yang membuat mereka diazab.
Allah SWT berfirman dalam Alquran Surat Al Isra ayat 4:
“وَقَضَيْنَآ اِلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ فِى الْكِتٰبِ لَتُفْسِدُنَّ فِى الْاَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيْرًا”
“Wa qaḍainā ilā banī isrā’īla fil-kitābi latufsidunna fil-arḍi marrataini wa lata‘lunna ‘uluwwan kabīrā(n).”
Yang artinya, “Kami wahyukan kepada Bani Israil di dalam Kitab (Taurat) itu, “Kamu benar-benar akan berbuat kerusakan di bumi ini dua kali dan benar-benar akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.”
Dalam Tafsir Kemenag, disebutkan tentang perilaku sombong Bani Israil yang juga kerap membuat onar dan kerusakan di muka bumi. Allah menganugerahkan kepada Bani Israil kitab Taurat agar menjadi petunjuk, tetapi mereka enggan berpedoman padanya.
Dan telah Allah tetapkan terhadap Bani Israil, yakni anak-cucu Nabi Yakub, melalui wahyu yang diturunkan kepada Nabi Musa yang termaktub dalam kitab Taurat bahwa dipastikan mereka akan membuat kerusakan di muka bumi ini, yakni Baitul Maqdis sebanyak dua kali. Tetapi Allah tidak segera menjatuhkan siksa kepadamu dan dengan demikian pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.
Dalam ayat ini dijelaskan Allah telah mewahyukan kepada Musa sebagaimana termaktub dalam Kitab Taurat, bahwa Bani Israel akan membuat keonaran dua kali di bumi Palestina. Sehingga Allah menggerakkan musuh-musuh mereka untuk membunuh, merampas, dan menghancurkan negeri mereka.
Sesudah bertobat, mereka dilepaskan Allah dari kesengsaraan ini, kerajaan mereka dikembalikan, dan dianugerahi kekayaan dan kekuatan, baik dalam bidang harta benda, maupun kekuatan dalam bidang keturunan dan pertahanan negara. Akan tetapi, mereka kembali membuat keonaran, maka Allah mengerahkan kembali musuh-musuh mereka untuk menghancurkannya.
Azab di Akhirat
Ini sebagai azab di dunia. Di akhirat kelak mereka akan mendapat azab neraka Jahanam. Di antara pembangkangan mereka ialah: Pertama, tidak mengindahkan perintah Allah dan mengubah isi kitab Taurat.
Kedua, Kekejian mereka membunuh Nabi Zakaria dan Nabi Yahya serta usaha mereka membunuh Nabi Isa. Mereka melakukan pembangkangan itu dengan menyombongkan diri dan menampakkan keangkuhan. Ini menunjukkan kejahatan-kejahatan yang mereka lakukan itu telah melampaui batas perikemanusiaan.
Allah lalu menjelaskan akibat yang akan menimpa mereka karena pembangkangan yang pertama, yaitu mereka akan mengalami kehancuran pada saat hukuman yang telah dijanjikan Allah tiba sebagai balasan yang setimpal atas kejahatan-kejahatan mereka.
Bani Israil Terbagi Dua
Baik juga diterangkan di sini, bahwa Bani Israil mulai tahun 975 SM telah terbagi menjadi dua kerajaan. Pertama, kerajaan Yahuza di bagian selatan, yang terdiri atas dua suku Bani Israil, yaitu suku Yahuza dan Benyamin. Rajanya yang pertama ialah Rehoboam, putra Nabi Sulaiman.
Kedua, kerajaan Israil di bagian utara yang terdiri atas 10 suku lainnya. Rajanya yang pertama bernama Jeroboam bin Nebat. Pada tahun 70 SM kerajaan Israel diserang oleh raja ‘Asyur yang bernama Sanharib. Raja ini dapat memasuki kota Samurra ibu kota kerajaan Israil, menawan Bani Israel, dan membawa mereka ke Asyur.
Dengan demikian, runtuhlah kerajaan Bani Israil sesudah hidup selama 250 tahun. Disebabkan oleh keonaran Bani Israel yang tidak juga berhenti, maka Allah mengerahkan tentara Babilonia di bawah pimpinan rajanya Bukhtanassar yang dikenal juga dengan nama Nebukadnezar.
Tentara ini memperluas negerinya dengan jalan membunuh, merampas, dan merampok penduduk-penduduk negeri yang ditaklukkan. Mereka menyerang Bani Israil, membunuh para ulama dan pembesar dari kalangan mereka, merusak dan membakar kitab Taurat, dan bahkan menghancurkan kota suci mereka, Baitul Makdis (Yerusalem).
Itulah nasib yang diderita Bani Israil karena telah menyimpang dari bimbingan wahyu Allah, dan cenderung menuruti kehendak hawa nafsu. Bahkan mereka mengalami nasib yang lebih jelek lagi, yaitu di antara Bani Israel ada yang dibawa ke Babilonia.
Tiga kali mereka ditawan oleh Nebukadnezar. Penawanan yang ketiga dan terakhir terjadi pada tahun 558 SM. Akibat dari serangan Nebukadnezar ini runtuhlah kerajaan Yahuza.
Sumber: iqra.republika.co.id
Recent Comments