REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Orang-orang Yahudi sering kali melanggar janji mereka kepada Allah SWT. Misalnya janji mereka untuk mengaggungkan hari Sabtu dengan tidak melakukan urusan duniawi.
Akan tetapi, orang-orang Yahudi melanggar janji untuk yang kesekian kalinya. Maka Allah SWT berfirman kepada mereka, “Jadilah kamu kera yang hina.”
وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ ٱلَّذِينَ ٱعْتَدَوْا۟ مِنكُمْ فِى ٱلسَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُوا۟ قِرَدَةً خَٰسِـِٔينَ
Wa laqad ‘alimtumullażīna’tadau mingkum fis-sabti fa qulnā lahum kụnụ qiradatan khāsi`īn
“Sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: “Jadilah kamu kera yang hina.” (QS Al-Baqarah ayat 65).
Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan, Allah SWT berfirman bahwa sesungguhnya kalian (orang-orang Yahudi) telah mengetahui azab yang menimpa penduduk kampung itu yang durhaka terhadap perintah Allah dan melanggar perjanjian dan ikrar-Nya yang telah Dia ambil dari kalian. Yaitu kalian harus mengagungkan hari Sabtu dan menaati perintah-Nya.
Dikatakan demikian karena hal tersebut disyariatkan bagi orang-orang Yahudi. Akan tetapi, pada akhirnya mereka membuat kilah (tipu daya) agar mereka tetap dapat berburu ikan di hari Sabtu, yaitu dengan cara meletakkan jaring-jaring dan perangkap-perangkap ikan sebelum hari Sabtu.
Jika hari Sabtu tiba dan ikan-ikan banyak didapat sebagaimana biasanya, ikan-ikan tersebut terjerat oleh jaring-jaring dan perangkap-perangkap tersebut, tiada suatu ikan pun yang selamat di hari Sabtu itu. Apabila malam hari tiba, mereka mengambil ikan-ikan tersebut sesudah hari Sabtu berlalu.
Ketika orang-orang Yahudi melakukan hal tersebut, maka Allah mengutuk rupa mereka menjadi kera. Kera adalah suatu binatang yang rupanya lebih mirip dengan manusia, tetapi kera bukan jenis manusia.
Dengan kata lain, demikian juga perbuatan dan tipu muslihat mereka, mengingat apa yang mereka lakukan itu menurut lahiriah mirip dengan perkara yang hak, tetapi batiniahnya berbeda bahkan kebalikannya. Maka pembalasan dikutuk menjadi kera itu merupakan balasan dari perbuatan mereka sendiri yang disesuaikan dengan jenis pelanggarannya.
Al-Aufi mengatakan di dalam kitab tafsirnya, dari ibnu Abbas, sehubungan dengan firman-Nya pada Surat Al-Baqarah Ayat 65. Allah SWT menjadikan sebagian dari mereka (Bani Israil) kera dan babi. Diduga bahwa para pemuda dari kalangan mereka dikutuk menjadi kera, sedangkan orang-orang yang sudah lanjut usianya dikutuk menjadi babi.
Syaiban An-Nahwi meriwayatkan dari Qatadah sehubungan dengan makna ayat ini, “Lalu Kami berfirman kepada mereka, ‘Jadilah kalian kera yang hina’.” Artinya kaum Yahudi itu menjadi kera yang memiliki ekor, sebelumnya mereka adalah manusia yang terdiri atas kalangan kaum pria dan wanita.
Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Hasan, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Muhammad ibnu Rabi’ah di Masisiyyah, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Muslim (yakni At-Taifi), dari Ibnu Abu Nujaih, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas yang mengatakan, “Sesungguhnya nasib yang menimpa mereka yang melakukan perburuan di hari Sabtu adalah mereka dikutuk menjadi kera sungguhan, kemudian mereka dibinasakan sehingga tidak ada keturunannya.”
Sumber: iqra.republika.co.id
Recent Comments