Orang-orang yang beriman dan beramal sholeh tidak akan bersedih pada hari Kiamat.

Perpisahan tidak akan merugikan mereka, sebab setiap orang Muslim ditemani oleh amal sholeh yang senantiasa menghibur dan menenteramkan jiwanya.

Orang-orang mukmin pada waktu itu akan dijamu di tempat yang paling mulia, iaitu surga. Di sana mereka dihibur dengan segala macam hiburan yang telah disediakan Allah, seperti nyanyian merdu yang belum pernah didengar manusia. Dalam al-Qur’an, Allah berfirman:

Dan pada hari (ketika) terjadi Kiamat, pada hari itu manusia terpecah-pecah (dalam kelompok). Maka adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka mereka di dalam taman (surga) bergembira. Dan adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami serta (mendustakan) pertemuan hari akhirat, maka mereka tetap berada di dalam azab (neraka).” (QS. Ar Ruum 14-16).

Dalam bukunya yang berjudul Hidup Sesudah Mati, KH Bey Arifin menjelaskan, dalam ayat tersebut, kata “dihibur” umumnya diertikan hiburan-huburan yang dapat ditangkap oleh pendengaran, berupa lagu-lagu musik atau bunyi-bunyian.

Diriwayatkan oleh At-Turmudzi dan An-Nu’man bin Sa’ad, Rasulullah SAW bersabda bahawa di dalam surga terdapat kumpulan bidadari-bidadari (hurul ‘ain) yang mengangkat suara-suara mereka (bernyanyi) dengan kemerduan dan irama yang paling indah yang tak pernah didengar oleh manusia di dunia ini, sambil mereka berkata:

Kamu kekal tak berubah. Kami memberikan kesenangan yang tak akan pernah membosankan. Kami menghibur tak pernah mengecewakan. Sungguh beruntung orang-orang yang mendapatkan kami atau kami yang mendapatkan dia.”

Selain itu, menurut Bey Arifin, diterangkan juga oleh Abu Hurairah sebagai berikut:

Di surga terdapat sungai yang sepanjang pinggirnya berdiri gadis-gadis yang berhadap-hadapan  sambil menyanyi dengan suara-suara merdu yang didengar oleh seluruh isi surga. Dan itulah kelezatan yang tiada taranya.

Mendengar keterangan Abu Hurairah itu kami bertanya: “Lagu apakah yang dinyanyikan mereka, wahai Abu Hurairah?”

Abu Hurairah berkata: “Jika dikehendaki Allah lagu mereka adalah tasbih, tahmid, taqdis, dan sanjungan-sanjungan lainnya terhadap Allah SWT.”

Sumber: https://www.republika.co.id/berita/qv89i2320/seperti-apa-nanyian-merdu-para-bidadari-di-surga-kelak

 

Translate »