Dulu sebelum kemerdekaan
Kita disebut bangsa jajahan
Bangsa yang tak punya kekuasaan
Walau sedikit segumpal tangan
Hidup tertindas berbilang zaman

Penjajah datang dari seberang
Sejatinya mereka adalah pendatang
Karena licik pandai merancang
Menipu pribumi yang ilmunya kurang

Mengadudomba sesama pribumi
Yang buta politik buta strategi
Setiap suku diberi ciri
Ciri negatif agar dibenci
Oleh sesama anak negeri

Akhirnya mereka saling membenci
Saling curiga mencurigai
Mau berbunuhan kemana pergi
Akhirnya lemah jatuh ke bumi
Penjajah menengok bersenang hati

Mereka leluasa sesuka hati
Pribumi diperbudak petang dan pagi
Yang melawan langsung dihabisi
Atau dimasukkan ke dalam bui

Begitilah dulu zaman penjajahan
Banyak akhirnya mencari aman
Jadi pengkhianat kepada kawan
Berpihak ke penjajah untuk melawan
Kawan se watan kawan yang seiman

Itulah dia pengkhianat namanya
Malu dibuang entah kenapa
Dapat upah sekedarnya
Tega membunuh saudara sebangsa

Kini penjajah sudah pergi
Pulang ke kampung negerinya sendiri
Tinggal pengkhianah yang mewarisi
Lanjutkan mangadu bangsa sendiri
Demi kepentingan sesuap nasi

Bicara lantang kemana pergi
Jaga persatuan jaga negeri
Tapi sikapnya timbullkan aksi
Pecahbelah penghuni negeri

Beda penjajah dari pengkhianah
Penjajah nampak dia punya jajah
Pengkhhianat bersembunyi di balik wajah
Penjajah menghadang di depan rumah
Pengkhianah menikam di dalam tumah

Wajahnya wajah anak bangsa
Hatinya hati penjajah juga
Rakyat lengah karena tidak mengira
Bulunya ayam musang rupanya

Wahai Allah Yang Maha Kuasa
Perlihatkan ke kami bangsa Indonesia
Mana yang hak sebenarnya
Beri kami kekuatan mengikutinya
Perlihatkan ke kami semuanya
Mana yang batil nyimpan bahaya
Kuatkan kami menjauhinya.

Bumi Melayu, 21 Desember 2021

Translate »